Kediri (Jatimsmart.id) – Peringatan Hari Jadi Kota Kediri ke 1141 dipastikan tidak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Di masa pandemi ini, banyak acara-acara besar yang terpaksa ditiadakan. Bahkan, rangkaian yang dimulai dengan acara sema’an Al Quran hingga pagelaran ritual Manusuk Sima nantinya akan dilakukan secara virtual. Termasuk pegelaran musik dan pameran UMKM virtual. Dalam rangkaian yang sama, Pemkot Kediri juga akan meluncurkan program IKM Go Digital.
“Kami berharap meskipun digelar secara sederhana, tidak mengurangi makna perayaan hari jadi tahun ini. Memang biasanya hari jadi banyak event yang digelar untuk hiburan masyarakat, tapi ditengah situasi pandemi covid-19 ini sangat tidak memungkinkan penyelenggaraan acara yang mengumpulkan orang banyak,” jelas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kamis (23/7).
Sementara itu, di Kota Kediri anak-anak millenial atau kelahiran tahun 1981 keatas mencapai 60 persen. Maka menurut Mas Abu, perayaan hari jadi harus relevan dengan kondisi demografi tersebut.
“Dengan digelar secara virtual, mereka masih bisa terlibat, minimal bisa nonton melalui channel YouTube Harmoni TV,” tambah Mas Abu.
Manusuk Sima, ritual yang setiap tahun digelar di Situs Kuwak, Taman Tirtayasa, Kota Kediri ini tetap akan digelar pada Senin, 27 Juli 2020. Ritual sakral ini digelar dengan protokol kesehatan dengan melibatkan peserta tak lebih dari 40 orang dan tanpa penonton. Masyarakat bisa menyaksikan siaran langsung via YouTube.
“Manusuk Sima ini kan sudah tradisi tahunan, untuk menghormati leluhur para pendiri Kediri, kami tidak bisa menghapusnya dari rangkaian hari jadi. Bagaimanapun nilai-nilai yang terkandung dalam ritual Manusuk Sima ini menjadi pengingat atau tetenger bahwa ada masa ketika Kediri ditetapkan menjadi sebuah wilayah, yang berdiri dan tetap bertahan hingga sekarang, bahkan dari nama Kediri pun tetap kita pakai hingga saat ini” tambah Nur Muhyar, Kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri.
“Sebagai ketua panitia Hari Jadi Kota Kediri jadi, saya berharap rangkaian acara ini berjalan dengan lancar dan tidak mengurangi makna perayaan hari jadi itu sendiri. Ya sesekali kita peringati hari jadi dengan sederhana, mengingat situasi pandemi yang tidak memungkinkan kita gelar secara besar-besaran,” tutup Nur Muhyar. (*)