Pasuruan (Jatimsmart.id) – Berkat inovasi Ngrumat Sapi Tanpo Ngarit (NGUSAP ARIT), yang berarti merawat sapi tanpa harus mencari rumput, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan sukses mengolah limbah bunga sedap malam yang ada di Kecamatan Rembang menjadi pakan ternak ternak alternatif yang berkualitas.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu mengatakan, dicetuskannya inovasi ini berawal dari keresahan para peternak yang mengeluhkan harga bahan pakan dan pakan ternak yang terus mengalami kenaikan sekitar 20% di setiap tahunnya. Ditambah pasokan pakan hijauan yang tidak stabil karena tergantung cuaca, sehingga harus ada cara agar ternak tetap diberi pakan berkualitas namun tak harus dengan merogoh kocek dalam-dalam.
“Sampai sekarang juga masih ada peternak yang kurang memahami tentang pemanfaatan limbah pertanian dan pabrik untuk dijadikan pakan ternak alternatif. Sehingga berdampak pada produksi dan perkembangan ternak,” kata Diana, Jumat (31/03/2023).
Diungkapkannya, inovasi ini sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu. Dimana pihaknya melihat hampir 60 ton sampah bunga sedap malam di Kecamatan Rembang terbuang percuma. Baik itu limbah daun, batang maupun akar.
Dari situlah, pihaknya mengajak para petani atau peternak untuk dilatih membuat pakan ternak dengan metode silase. Yakni makanan ternak yang memiliki kadar air tinggi yang diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan jasad renik.
“Silase itu hijauan ternak yang diawetkan kemudian disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara atau silo, drum. Proses tersebut dilakukan dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen, baik dengan penambahan atau tanpa penambahan pengawet,” jelasnya.
Lebih lanjut Diana menegaskan bahwa limbah bunga sedap malam yang dirubah menjadi pakan ternak dengan metode silase terbukti efektif dalam mencukupi hijauan pakan ternak. Selain itu, juga hemat tenaga, dan metode nya mudah dibuat serta direplikasi, sehingga menekan biaya pakan menjadi lebih murah dengan penambahan berat badan yang jauh lebih bagus.
“Dengan inovasi Ngusap arit ini, tidak perlu lagi harus merumput tiap hari tapi cukup 2 minggu sekali. Pakan juga melimpah, tahan lama, berat badan sapi juga naiknya lebih banyak, biaya pakan juga lebih murah dan penumpukan limbahnya bisa semakin menurun,” tegasnya. (red/kjt)