Kediri (Jatimsmart.id) – Pasca teror tas hitam di Gedung DPRD Kota Kediri, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kediri mengajak warga untuk tetap solid dan resah terhadap teror tersebut.
BACA JUGA:
- Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jaringan JI dan JAD Di Jatim
- Maraknya Aksi Teror, Ini Dia 4 Cara Cegahnya!
- Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Jawa Timur
“Acara ini dalam rangka melihat situasi di wlayah kita paska kejadian teror di DPRD Kota Kediri. Kita melihat ada orang-orang yang mau bermain di wilayah kita, yang notabene Kediri Raya ini sudah cukup solid. Digoyang model apapun. Mereka yang mau membuat kegegeran dan sesuatu yang tidak bagus, ya berarti melawan kita semua,” ucap Imam Mubarok, selaku Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur. Rabu (14/4/2021).
Senada dengan Lesbumi NU, Bupati Kediri Hanidhito Himawan Pramana mengaku teror tas tersebut tidak bisa dianggap sepele. Ancaman dari kelompok intoleransi dan radikal ini benar-benar nyata adanya. Tetapi, dengan banyaknya pondok pesantren dan alim ulama yang terus menjaga, maka dirinya yakin, apabila kelompok terorisme bakal sulit untuk menularkan doktrin ajarannya kepada masyarakat Kediri.
“Tentang isu-isu sangat strategis beberapa hari terakhir, sebenarnya menjadi satu rangkaian teroris yang ditangkap di Gurah beberapa waktu lalu. Kemudian ada bom di Makassar, dilanjut ada serangan di Mabes Polri dan kemarin ada teror d DPRD Kota. Saya sebagai Bupati, saya tidak gentar dengan teror ini, karena saya yakin teroris ini bukan orang beragama,” pungkas Dhito.
Dhito mengajak seluruh masyarakatnya khususnya umat muslim untuk merajut kebersamaan di bulan Ramadhan ini. Dirinya minta agar seluruh warga bahu membahu melawan radikalisme dan kelompok inteleransi, agar tidak terpapar oleh doktrin ideologi terorisme.
“Bulan ramadan ini adalah momentum untuk saling menjaga, merajut kebersamaan umat islam untuk membangkitkan perekonomian. Berharap di bulan ramadan, masyarakat Kediri bisa membangkitkan secara ekonomi, secara batin dan psikisnya. Ayo sama-sama kita lawan terorisme bersama TNI-Polri bersama para Kiai,” pungkas Dhito.
BACA JUGA:
- Teror di Mabes Polri, Polda Jatim Perketat Pengamanan Markas
- Densus 88 Amankan 2 Terduga Teroris di Kediri, Sita Sajam dan Senapan Angin
- Rumah Bupati Kediri Diteror, Satpol PP Tingkatkan Sistem Pengamanan
Seminar yang digelar virtual ini menghadirkan sederet pembicara. Diantaranya, Agus Sunyoto, sebagai Ketua PB Lesbumi PBNU, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, KH. Abu Bakar Abdul Djalil, selaku Ketua PCNU Kota Kediri dan Gus RIzmi Haitami Azizi, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri.
Acara bertema “Merawat Budaya Nusantara Menolak Intoleransi dan Radikalisme anti NKRI” ini digelar di Masjid Joglo Rahmatan Wa Salaman Dusun Cangkring, Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. (ad)