Surabaya (Jatimsmart.id) – Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jatim yang dideportasi Pemerintah Malaysia terus berdatangan. Sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing, ribuan PMI tersebut harus menjalani masa isolasi di asrama haji Sukolilo Surabaya selama dua hari.
BACA JUGA:
- DPRD Jatim Laksanakan Raperda Bahas Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya
- 4.000 Masker Dikirim untuk Buruh Migran asal Tulungagung di Hongkong
- Kisah Tragis Buruh Migran Asal Kediri, Tak Digaji Hingga Dituduh Mencuri
Selama masa isolasi, mereka menjalani tes rapid dan swab. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19 di Jatim.
Untuk melayani kebutuhan dasar PMI selama masa isolasi, Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Sosial membuka layanan dapur umum lapangan dengan menerjunkan relawan Tagana.
Plt Kasie PSKBA Dinsos Jatim, Syukur mengatakan, kegiatan dapur umum ini dibuka untuk melayani kebutuhan makan buka puasa dan sahur para pekerja migran selama masa isolasi.
“Kegiatan layanan dapur umum dilakukan sejak Rabu (28/4/2021) dengan memberikan pelayanan kebutuhan dasar PMI selama masa isolasi. Dalam hal ini kami mengerahkan Tagana provinsi dan didukung Tagana kabupaten/kota,” tuturnya.
Sementara, Priyo Prasojo, staf PSKBA Dinsos Provinsi Jatim menambahkan, dapur umum Dinsos Jatim bertanggung jawab pada kebutuhan makan sahur dan buka puasa.
BACA JUGA:
- Kantor Pos Mulai Buka Layanan Western Union Bagi Buruh Migran
- Forkopimda Saring Ketat PMI Masuk Jatim
- Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemkab Blitar Siapkan Skema Larangan Mudik
“Ketika ada kloter kedatangan PMI pada siang hari, kami juga siapkan makan bagi mereka yang berhalangan puasa,” ujar Jefri sapaan karibnya.
Dia menambahkan, pelayanan dapur umum lapangan tersebut dijadwalkan berakhir pada 23 Mei mendatang. (*)