Tuban (Jatimsmart.id) – Inovasi Klinik Hoaks Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kini direplikasi di Kabupaten Tuban. Tidak hanya itu, Komite Komunikasi Digital Kabupaten Tuban pun dikukuhkan di GOR Rangga Jaya Anoraha Kabupaten Tuban, hari ini, Selasa (1/8/2023).
Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Pemkab Tuban sebagai Kabupaten/Kota pertama yang mereplikasi Klinik Hoaks. Ia meyakini hal ini merupakan wujud upaya bersama untuk Jatim Bebas Hoaks apalagi menjelang tahun politik di 2024 nanti.
“Kami mewakili Pemprov Jatim mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas peluncuran Klinik Hoaks, pengukuhan KKD, dan sosialisasi SP4N LAPOR! di Tuban ini. Ini membuktikan bahwa Pemkab Tuban sangat aware terhadap sesuatu yang bisa memicu timbulnya perpecahan,” ujarnya.
Melalui Klinik Hoaks, kata Sherlita, masyarakat bisa mengecek kebenaran sebuah informasi. Inovasi dari Diskominfo Jatim ini juga diharapkan bisa direplikasi di seluruh kabupaten/kota se-Jatim.
“Kami berharap Klinik Hoaks ini jangan dimiliki provinsi saja, tapi bisa dipakai atau digunakan bersama dengan kabupaten dan kota. Semoga Klinik Hoaks yang dikelola Pemkab Tuban ini bisa nyambung dengan yang ada di provinsi dan kabupaten/kota lain sehingga berita atau informasi yag ada di Tuban bisa dibaca Pasuruan, Madiun dan lain sebagainya,” terang Kadis Sherlita.
Sementara itu, kepada pengurus KKD Tuban yang baru saja dikukuhkan, Kadis Sherlita pun menyampakkan selamat.
“Terima kasih dan selamat kepada pengurus yang sudah dilantik dan dikukuhkan. Semoga seluruhnya bisa menjadi wadah sosialisasi, edukasi, dan mediasi atas permasalahan-permasalahan digital di masyarakat. Kami berharap bisa bersama-sama mengawal 2024 yang situasinya pasti akan menghangat,” tutur Sherlita.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengajak seluruh jajaran dan elemen di Kabupaten Tuban untuk bergerak bersama membangun Tuban, termasuk dalam menangani hoaks dan meningkatkan literasi digital.
“Perlu kita ingat bersama, satu hal yang salah jika tanpa ada klarifikasi, maka akan menjadi kebenaran. Melainkan suatu fakta yang benar jika tidak disosialisasikan, bisa menjadi kesalahan dan opini publik yang simpang siur. Kegiatan kita hari ini semua bagian dari upaya mengelola Tuban, kita tidak bisa sendiri, semua harus bareng-bareng,” tegas Bupati yang akrab disapa Mas Lindra ini.
Keseluruhan rangkaian acara tersebut juga dimeriahkan di penampilan basket, dance, dan drama yang mengangkat tema Tuban Anti Hoaks. (red/kjt)