Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terdapat tiga kasus mutasi COVID-19, yaitu B1617.2 atau varian India di wilayah setempat berdasarkan hasil uji genome sequencing yang dilakukan terhadap 24 sampel di Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
Tim Satgas Penanganan COVID-19 Jatim telah melakukan komunikasi dan koordinasi terhadap munculnya kasus varian baru ini dan dipastikan pasien sedang menjalani perawatan intensif.
BACA JUGA:
- Kolaborasi Gabungan di Terminal Bangkalan, Petugas Lakukan Razia Surat Bebas Covid-19 Bagi Penumpang Bus AKAP
- Arosbaya dan Geger Zona Hitam Covid-19, Forkopimda Bangkalan Beri Himbauan Langsung Kepada Warga
- Lonjakan Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Pemprov Jatim Gerak Cepat
Dari tiga pasien, dua orang di antaranya saat ini dirawat khusus di Kota Surabaya, sedangkan satu orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit di Kabupaten Bojonegoro.
Gubernur Khofifah juga telah menugaskan koordinator tracing dr. Kohar Hari Santoso untuk melakukan pelacakan kepada pihak-pihak yang terkonfirmasi kontak erat dengan pasien.
“Jadi, kontak eratnya dengan siapa saja harus dilacak,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Mengenai sampel lainnya, Khofifah mengaku masih menunggu hasil genome sequensing berikutnya agar semua dapat terkoordinasikan dengan baik.
“Saya sedang cek juga apakah mereka melakukan kontak erat dengan pekerja migran Indonesia (PMI) atau mereka adalah pekerja migran. Jadi, mohon ditunggu konfirmasinya,” tutur mantan Menteri Sosial tersebut.
BACA JUGA:
- Seribu Keluarga Terdampak Pandemi COVID-19 di Mojokerto Digelontor Beras dan Masker
- Kawan Lama Foundation Kembali Serahkan Hazmat untuk Penanganan Covid-19 di Kediri
- Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Juli, Pemprov Jatim Minta Sekolah Bentuk Tim Satgas Covid-19
Sementara itu, terkait kondisi saat ini, Khofifah menyampaikan terdapat enam rumah sakit untuk penyangga di Surabaya yang cukup efektif dan bisa membantu pasien COVID-19 asal Madura untuk menjalani perawatan. (*)