Surabaya (Jatimsmart.id) – Sesuai dengan Surat Edaran (SE)Kementerian Dalam Negeri, melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda), Dirjen Otda menginstruksikan dan menyepakati jika format baku yang akan digunakan dalam pelantikan Kepala Daerah 2020 kali ini melalui hybrid.
BACA JUGA:
- Sehari Sebelum Pilkada, Gubernur Khofifah Pesan Gunakan Hak Pilih , Jangan Golput. Minta Pelaksanaan Pilkada Terapkan Protokol Kesehatan Berlapis
- Jelang Pilkada Serentak, Kapolda Jatim Kunjungi Ponpes Lirboyo dan Al Amin Kediri
- Konsolidasi dengan Parpol Pengusung, PDI-Perjuangan Yakin Menangkan Pilkada Blitar
Pelantikan hybrid ini merupakan pelantikan yang diikuti secara langsung adalah hanya oleh Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih beserta pasangan. Sedangkan, tamu undangan lainnya bisa mengikuti prosesi acara pelantikan secara virtual dari daerahnya masing-masing. Dimana, pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pilkada 2020 ini rencananya akan digelar pada besuk hari Jum’at, 26 Februari 2021 di Gedung Negara, Grahadi, Surabaya.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa pelaksanaan pelantikan ini sesuai dengan SE Kemendagri. Untuk itu, pihaknya juga terus memastikan bahwa pelantikan tersebut akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Kami akan memastikan bahwa pelaksanaan pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” tegas Gubernur Jatim ini.
Khofifah menambahkan, bahwa semua lokasi yang ada di Grahadi akan dikondisikan sangat steril, mulai dari pintu gerbang. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim kesehatan dari RS Menur, RSUD DR Soetomo dan RS Paru.
BACA JUGA:
- Angka Covid-19 Tinggi, Pelantikan 132 Pejabat Pemkot Kediri Dilakukan Online
- Pasca Pelantikan, Kadin Langsung Fokus pada Pengembangan UMKM di Kediri
- Amankan Situasi Jelang Pelantikan Presiden, TNI-Polri di Kediri Gelar Apel Pasukan
Pemprov Jatim juga menyiapkan akomodasi berupa Bus bagi Kepala Daerah yang akan dilantik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (*)