Tulungagung (Jatimsmart.id) – Kepala Polres Tulungagung AKBP Handono Subiakto melarang segala bentuk pendirian tugu-tugu perguruan silat baru demi meminimalkan potensi gesekan antarkelompok pesilat yang ada di sana.
“Itu (tugu persilatan) merupakan salah satu pemicu (perkelahian). Jangan ditambah lagi (tugu perguruan silat),” kata dia, di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
BACA JUGA:
- Beri Motivasi Prestasi, Kodim 0809 Kediri Gelar Festival Pencak Silat
- Oknum Perguruan Silat, Penyerang Pasutri di Tulungagung Ditangkap
- Hari Toleransi Internasional, TNI-Polri dan Pesilat Kompak Bersihkan Rumah Ibadah
Larangan itu juga dia sampaikan langsung saat bertemu dengan puluhan perwakilan dan pimpunan perguruan silat di Tulungagung yang jumlahnya ada 69 perguruan.
Menurut dia, pendirian tugu-tugu perguruan silat selama ini kerap menjadi faktor pemicu terjadinya bentrok atau gesekan antarkelompok itu demi menjaga gengsi serta perebutan pengaruh.
“Saya minta antarperguruan silat untuk saling menghormati, dengan tidak melakukan perusakan tugu perguruan silat lain,” katanya.
Untuk menekan gesekan antar perguruan silat, calon pendekar akan diberikan wawasan kebangsaan dan pengetahuan kebhinekaan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas serta kepala desa saat latihan. “Bukan hanya jurus, tetapi juga terkait wawasan kebangsaan,” katanya.
Senada dengan itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengajak semua perguruan silat untuk saling menjaga situasi Tulungagung agar tetap kondusif.
“Saya harapkan pengertian kebersamaan sehingga semakin kompak warga Tulungagung,” kata dia.
BACA JUGA:
- Polres Tulungagung Gelar Deklarasi Cinta Papua
- Polres Tulungagung Gelar Doa Bersama dan Salat Gaib untuk BJ Habibie
- Polres Tulungagung Ungkap Kasus Seks Menyimpang, Korban di Bawah Umur
Ia juga cukup getol membina perguruan silat, salah satunya dengan terus melakukan koordinasi antar perguruan silat
Dalam rentang 2017-2020, telah terjadi 69 kasus perkelahian yang melibatkan perguruan silat, yang kebanyakan dipicu pelecehan terhadap simbol-simbol perguruan silat, di antaranya perusakan tugu perguruan silat. (*)