Kediri (Jatimsmart.id) – Pasca gempa yang terjadi di wilayah selatan Jawa Timur pada Sabtu (10/4) lalu, membuat pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan mitigasi bencana yang harus di lakukan mulai dari sebelum gempa, saat terjadi gempa dan pasca gempas. Pasalnya ketiga fase tersebut memiliki langkah penanganan yang berbeda-beda dan harus di perhatikan secara seksama agar terhindar dari marabahaya. Lalu bagaimanakah langkah mitigasinya ?
BACA JUGA:
- Pemerintah Pusat Bantu Warga Terdampak Akibat Gempa, Khofifah: Siap Kawal Penyaluran
- Pasca Gempa 6,1 M, Masyarakat Jatim Diminta Waspada Ancaman Bencana Lain
- Gempa Melanda Malang, Khofifah Gerak Cepat Tinjau Lokasi Kejadian
- Sebelum Gempa
Persiapan sebelum terjadi bencana memang harus dilaksanakan sedini mungkin. Hal pertama yang harus di ketahui adalah jalur evakuasi di daerah sekitar, serta harus mempersiapkan tas siaga yang berisi barang-barang penting dan surat berharga. - Saat Gempa
Jika kamu ada di dalam rumah, maka berlindunglah di bawah meja atau keluar dan mencari tanah lapang. Jangan mendekati pohon dan tiang listrik. Jangan menggunakan lift untuk turun saat kamu berada di lantai atas, gunakan tangga darurat dan jalur evakuasi yang tersedia. Jika kamu sedang berada di jalan dan berkendara, ada baiknya untuk berhenti dan turun dari kendaraan sampai situasi aman. - Pasca Gempa
Walau gempa sudah usai, namun ada baiknya tetap waspada dan selalu berhati-hati. Ikuti instruksi dan informasi resmi dari pihak berwenang.
BACA JUGA:
- Kabupaten Kediri Miliki Alat Penerima Peringatan Gempa Bumi dan Tsunami
- Gempa M 3,5 Guncang Kota Kediri, Terasa Hingga Nganjuk
- Intensitas Bencana Tinggi, Menko PMK Canangkan Pendidikan Kebencanaan untuk Anak
“kemarin aku shock dan langsung masuk ke kolong meja, soalnya gempanya kenceng banget, takut keruntuhan,” ujar salah seorang warga Kediri yang merasakan gempa, Sabtu (10/4) lalu.
Saat terjadi gempa, diharapkan masyarakat tetap tenang dan mengikuti panduan dengan benar. Hal ini untuk menghindarkan diri dari marabahaya yang bisa saja terjadi akibat kepanikan saat mengalami gempa. (gis/ydk)