Kediri – Pemerintah Kota Kediri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjalin kerjasama dengan TPID Kabupaten Blitar. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerjasama antara UD Arya Bintang Jaya Kota Kediri dengan Koperasi Putera Blitar terkait pemenuhan komoditas telor ayam.
“Kerjasama ini ini untuk menjaga pasokan telor ayam, supaya menjelang akhir tahun aman dari kekurangan pasokan” kata Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar setelah penandatanganan kerjasama di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Jumat (1/11/2018).
Lebih lanjut menurut Mas Abu, panggilan akrab Walikota Kediri ini kerjasama diwujudkan dalam bentuk pasokan. Koperasi Putera Blitar menjamin ketersediaan telurnya dengan harga standar kandang.
“Selain memutus rantai distribusi, kerjasama ini juga mengantisipasi kenaikan harga telor ayam diakhir tahun, momentum Hari Natal, dan harga besar keagamaan lainnya” imbuhnya
Untuk pemilihan Kabupaten Blitar, menurut Mas Abu karena seluruh Blitar memiliki banyak peternak handal. Produksi telur banyak. Mereka juga sudah kerjasama dengan beberapa daerah lain, salah satunya DKI Jakarta.
Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Djoko Raharto mengungkapkan keuntungan dari kerjasama ini adalah untuk memastikan pasokan telor ayam di Kota Kediri. “Kita melindungi dua sisi, produsen untung dan untuk konsumen daya belinya terjangkau,” kata Djoko.
Bagi Pemerintah Kabupaten Blitar kerjasama ini saling menguntungkan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Koperasi Putera Blitar, Sukarman. Menurutnya, melalui kerjasama tersebut, para peternak di Blitar dapat memasarkan produk telur ayamnya ke Kota Kediri.
“Tujuan dari kerjasama ini agar pasokan tetap ada, dan harganya relatif stabil, saling menguntungkan” kata Sukarman.
Koperasi Putera Blitar menaungi ribuan peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar. Tercatat kurang lebih 4.421 peternak dengan jumlah ayam hingga 3 juta ekor. Produktifitas telur ayam di Blitar kini mencapai 500 ton per hari. Blitar juga sebagai pemasok kebutuhan telur Nasional sebesar 30 persen.
“Sebelumnya, kami juga sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Banjarmasin dan menjajaki dengan Kabupaten Majene, Sulawesi Selatan. Dengan Banjarmasin kita butuh tepung sawit, dan disana butuh telor. Kalau Kabupaten Majene, mereka butuh telur, kita butuh jagung sebagai pakan,” jelas Sukarman.
Koperasi Putera Blitar baru berdiri satu tahun terakhir. Koperasi ini menghimpun telur dari para peternak untuk disalurkan ke berbagai daerah. (ydk/sam)
baca juga : Pakde Karwo Tetapkan UMK dan UMSK Jatim 2019