Kediri (Jatimsmart.id) – Siapa sangka beragam jenis tumbuh-tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah karya batik yang unik. Inilah yang dilakukan oleh IKM Batik yang berlokasi di Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri. Tak ayal, inovasi ini mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.
Mulai dari bantuan legalitas usaha hingga promosi produk secara online dan offline telah dilakukan Disperdagin Kota Kediri untuk membantu agar para pelaku IKM dapat terus berkembang, salah satunya IKM Top Cemerlang Batik ini.
BACA JUGA:
- Gunakan Pewarna Alami, Batik Khas Jombang Tembus Pasar Luar Pulau
- Wagub Emil Ajak Pengrajin Batik Wujudkan Industri Hijau
- Arumi Siap Fasilitasi Perajin Batik Miliki Standart dan Kualitas yang Sama
“Tentu kami akan selalu berupaya membantu IKM-IKM di Kota Kediri agar terus berkembang dan mampu survive di masa pandemi yang berkepanjangan ini. Yang terpenting para pelaku IKM juga harus ikut berusaha, terus berkreasi dan berinovasi,”ujar Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari.
Sementara itu, ditempat yang berbeda Sri Ayani, pemilik IKM Top Cemerlang Batik mengaku bahwa dukungan yang ia terima dari Disperdagin Kota Kediri sangat membantunya dalam membangun usaha batik ecoprint ini.
Saat ditanya mengenai produk ecoprint yang ia tekuni Ayuni mengaku bahwa dari dulu ia ingin memiliki usaha yang mempunyai nilai budaya. “Awal merintis usaha, saya menekuni batik tulis dan jumput karena ingin melestarikan budaya. Namun saat ini usaha saya fokuskan ke ecoprint, yang juga masih memiliki nilai budaya tapi masih belum banyak di kenal di Kota Kediri, jadi peluang usahanya lebih besar,”terangnya
“Kalau batik tulis dan jumputan sudah banyak IKM di Kota Kediri yang memproduksi dengan jumlah yang lebih besar,”imbuhnya.
Selain unik menurut Ayuni pembuatan ecoprint terbilang lebih mudah dibandingkan batik tulis. Ayuni menjelaskan bahwa untuk pewarna ecoprint menggunakan kayu, dedaunan dan bunga. “Tidak seperti batik tulis atau cap yang pewarnaanya menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara,”jelasnya.
BACA JUGA:
- Berlatar Indahnya Pantai So Long, East Java Fashion Harmony 2020 Angkat Filosofi Batik Gringsing
- Hari Batik Nasional, Batik Gajah Mada Tulungagung Gelar Fashion Show di Jalan Raya
- Moeldoko Hadiri Seminar Nasional di IAIN Kediri, Sampaikan Arahan Presiden RI
Selain menggunakan pewarna alami, motif yang digunakan pada ecoprint juga berasal dari daun, bunga dan ranting. Berkat keunikan produknya ini, Ayuni kerap kali mendapatkan pesanan dari luar kota hingga luar daerah, seperti Surabaya dan Kalimantan. (*)