Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyapaikan kepada seluruh ASN yang sedang berproses mengikuti pendidikan, bahwa ketika menjadi abdi negara, menjadi birokrat, maka harus siap menjadi pelayan masyarakat.
Demikian dikatakannya saat memberikan pengarahan pada peserta pelatihan ASN dan ASN di Pemprov Jatim dan pemerintah kab/kota se Jatim, bertempat di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov Jatim.
BACA JUGA:
- Pererat Persatuan dan Kesatuan, Gubernur Khofifah Napak Tilas Persaudaraan
- Satu-satunya di Indonesia, Gubernur Khofifah Launching 76 Gerai Samsat OPOP
- Tahan Laju Perubahan Iklim, Gubernur Khofifah Ajak Semua Komponen Gotong Royong Restorasi Mangrove
“Jadi betapa pentingnya posisi tertentu mentransformasikan berbagai energi kepemimpinannya untuk melakukan perubahan, melakukan inovasi, melakukan proses-proses yang bisa mendorong kehidupan masyarakat lebih bermartabat, lebih mulia, dan seterusnya,” katanya.
Dikatakannya, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat jika dilakukan dengan ikhlas, meskipun lelah tidak hanya secara fisik, mungkin lelah secara psikis, atau lelah secara rohani, ini akan dijadikan referensi dalam bekerja.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa birokrat di Indonesia masih pada kategori di bawah rata-rata negara ASEAN. Ini adalah PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan oleh birokrat se Indonesia. “Mari kita bersama-sama berusaha untuk meningkatkan berbagai kompetensi, kapasitas, integritas, dan seluruh energi positif yang kita punya,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Perkuat Konektivitas dengan Indonesia Bagian Timur, Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga MB IV Pelabuhan Ketapang
- Gubernur Khofifah Buka Expo & Expose ICT SMK Jatim 2021
- Resmikan RSNU Babat Kabupaten Lamongan, Gubernur Khofifah Harap Bantu Reformasi Sistem Sosial
Tak hanya itu, persepsi publik bahwa ternyata masih ada ASN yang tidak qualified, masih ada struktur yang kurang fungsional, dan masih ditemukan pelayanan publik yang lemah. Hal-hal seperti ini akan menjadi baik kalau dijadikan referensi.
“Maka jangan kita menutup diri. Bekerja keras saja tidak cukup, tetapi orang lain harus tahu bahwa kita sudah bekerja keras dan kita sudah bekerja profesional,” tambahnya. (*)