Kediri – Kediri Nite Carnival kembali digelar. Parade fashion atau peragaan busana ini, menjadi salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Kediri yang paling dinanti. Terbukti, ribuan warga terlihat memadati sepanjang jalan yang dilalui peserta, mulai Memorial Park hingga berakhir di Balai Kota Kediri, Sabtu 24 Agustus 2019 malam.
Selain kreasi dari kelompok warga dari berbagai lini di Kota Kediri, para pelajar di instansi pendidikan serta perusahaan, gelaran Kedii Nite Carnival kembali diramaikan oleh tampilan spesial dari daerah lain dengan berbagai tema. Seperti, Wonderful Indonesia dari Kota Malang, Malang Beach Festival dari Kabupaten Malang, Panji Galuh Kenyo Kediri dari Kabupaten Kediri, Nganjuk Bayu Carnival dari Kabupaten Nganjuk, Jember Fashion Carnaval dari Kabupaten Jember serta persembahan Tari Putri Anggrek dari Kota Tangerang Selatan yang tampil memukau.
Defile awali dengan sejumlah pelajar yang membawakan tarian Sekartaji, Paskibra Kota Kediri, disusul Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Lilik Muhibbah dan jajaran Forkopimda Kota Kediri yang sepanjang perjalanan menyapa warga Kota Kediri. Juga daerah lain yang memadati area.
Dalam sambutannya, Abdullah Abu Bakar mengatakan Kediri Nite Carnival merupakan persembahan untuk masyarakat Kota Kediri dan umumnya untuk masyarakat Indonesia. Karena kegiatan ini merupakan agenda tahunan di Kota Kediri.
“Alhamdulillah kita bisa hadir bersama-sama untuk menyaksikan acara tahunan Kediri Nite Carnival 2019 dalam rangka memperingati hari jadi Kota Kediri ke-1140. Sampai saat ini saya lihat Alhamdulillah pesertanya banyak sekali. Ada kurang lebih 1510 peserta dan kelompok sebanyak 136. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa dan memang acara ini terus kita evaluasi setiap tahunnya supaya acara ini menjadi acara keren,” katanya.
Lebih lanjut, Mas Abu menjelaskan Kediri Nite Carnival ini merupakan ajang untuk menggali kreativitas. Dimana ajang ini juga dapat menjadi edukasi dan tontonan bagi masyarakat.
“Event ini adalah budaya kita yang tentu sangat banyak ragamnya. ini merupakan ajang untuk mengadu kreativitas. Jadi tidak hanya keindahan saja. Tapi semua diadu disini. Tentu ini menjadi positif bagi kita semuanya,” jelasnya.
baca juga :
- Tradisi Manusuk Sima, Napak Tilas Sejarah Kota Kediri
- Tim BPCB Kembali Temukan Candi di Lereng Wilis dan Bukti Perdagangan Masa Kerajaan
Sementara itu, sepanjang perjalanan para peserta turut menampilkan atraksi atraksi yang menarik. Yang mampu menghibur para penonton. Dengan kostum-kostum kreasi yang menarik, mereka terus melempar senyum. Sesekali mereka berpose untuk penonton dikiri dan kanan yang tak henti-hentinya mengabadikan dengan ponsel-ponsel mereka.
Elfin salah satu mahasiswa asal Yogyakarta yang tengah menempuh praktik kerja di Kediri mengaku terpukau dengan penampilan-penampilan para seniman ini.
“Menarik, semua pesertanya tampil keren,” katanya (ydk)