Kediri (Jatimsmart.id) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melanjutkan program deradikalisasi kepada narapidana terorisme. Pihaknya menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memberikan pembinaan lebih intensif terhadap HS, napiter asal Malang.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto mengatakan, program deradikalisasi ini sangat penting untuk pembinaan terhadap napiter secara lebih intensif.
Dalam kegiatan ini, empat orang dari BNPT memberikan pembinaan kepada napiter dengan fokus pada deradikalisasi, rehabilitasi, dan reintegrasi ke dalam masyarakat.
“Pembinaan ini bertujuan untuk mengubah pemikiran dan perilaku napiter agar dapat kembali menjadi anggota yang produktif dalam masyarakat setelah menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIA Kediri,” kata Budi, Rabu (15/5/2024).
Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap narapidana terorisme yang menjalani masa pidana di Lapas Kediri. Dengan adanya program ini diharapkan akan mencegah adanya upaya radikalisasi atau rekrutmen terhadap narapidana lain di dalam Lapas.
“Kerja sama ini akan sangat bermanfaat bagi kami dalam meningkatkan pembinaan terhadap napiter. Dengan adanya kunjungan rutin dari BNPT, kami akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengatasi tantangan yang dihadapi oleh narapidana terorisme. Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya penyebaran ideologi terorisme di dalam lingkungan Lapas Kediri khususnya,” tambah Budi.
Sinergitas antara Lapas Kediri dan BNPT menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara dua instansi pemerintah dalam upaya penanggulangan terorisme.
Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono bahwa melalui sinergi ini, diharapkan pengawasan, pembinaan, dan pencegahan terhadap narapidana terorisme dapat dilakukan secara lebih baik dan terkoordinasi. Dengan demikian, keamanan negara dan keselamatan masyarakat dapat terjaga dengan lebih baik dalam menghadapi ancaman terorisme.
Saat ini Lapas Kediri menyisakan satu napi terorisme, HS asal Malang. Sebelumnya dua napiter asal Gresik AS dan A dari Makassar resmi menjalani bebas bersyarat.
AS dan W telah menjalani seluruh rangkaian pembinaan yang ada di Lapas Kelas IIA Kediri, baik dari pembinaan kepribadian dan kemandirian selain itu mereka juga mengikuti pelatihan vokasi yang diadakan oleh Lapas Kediri.
AS dan W juga sudah menjalani ikrar setia kepada NKRI dari hati nuraninya sendiri dihadapan para saksi dan institusi terkait.