Kediri – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri mengajak puluhan pelajar dari Kediri sekitarnya, untuk mengenali Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (Cikur). Edukasi ini disampaikan Oki Haricintiono dan Ridho Wiranata. Mereka dari Unit Pengelolaan Uang Rupiah dalam rangkaian kegiatan ulang tahun J-Scook (Jurnalis Scooter Kediri).
Dalam kesempatan yang sama, komunitas jurnalis penggemar vespa ini juga menghadirkan BNN Kota Kediri. BNN berbicara mengenai bahaya narkoba, yang mengancam masa depan para generasi muda ini.
Sementara dalam hal ini, untuk mengetahui keaslian uang rupiah BI mengimbau masyarakat untuk jeli melakukan langkah 3D, yakni Dilihat, Diraba dan Ditrawang. Ini merupakan salah satu strategi bagaimana cara memastikan keaslian uang rupiah tersebut.
baca juga :
- Gunakan Order Fiktif, Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Gelapkan Uang Perusahaan Rp. 350 Juta
- Ratusan Napi Lapas Tulungagung Terima Remisi Kemerdekaan, Kecuali Napi Korupsi
Sedangkan untuk menjaga keawetan uang rupiah yang beredar di masyarakat, masyarakat diminta untuk tidak melakulan 5D, Diremas, Dilipat, Dibasahi, Dicoret dan Distaples. Hal ini adalah salah satu program BI dalam menjaga keawetan uang ini. Baru-baru ini BI melarang keras penggunaan uang untuk mahar pernikahan.
“Bahwasanya fisik uang sangat pendek, Indonesia salah satu negara yang boros dengan uang baru. Dengan tidak melakukan 5D ini mampu menjaga umur uang agar lebih panjang serta agar anggaran pencetakan uang tidak terlalu boros,” jelas dua Narasumber di Zona Nyaman Kafe, Kamis (15/8)
Sementara itu, dalam sesi selanjutnya BNN dihadapan para pelajar menerangkan bahaya narkoba serta dampak penyalahangunaan narkoba. Kompol DN Indrawati Kasi Pencegaahan dan pemberdayaan masyarakat BNN Kota Kediri mengungkapkan jika peredaran narkoba saat ini kian memprihatinkan.
baca juga :
- Pemutilasi Budi Hartanto, Guru Tari di Kediri Terancam Hukuman Seumur Hidup
- Guru Berstatus PNS di Kediri Masih Minim
“Karena penjahat narkoba saat ini terus melakukan inovasi dalam melakukan peredaran narkoba dan tidak peduli siapapun sasaranya, ” kata Kompol Indra.
Untuk itu dia nengimbau agar terus melakukan pantauan pada anak-anaknya agar tidak terjerat narkoba. Selain itu penting untuk orangtua terus mencari informasi melalui media masa TV maupun Koran agar mengerti inovasi penjahat dalam mengedarkan narkoba.
“Kami sangat welcome jika masyarakat meminta kami untuk memberikan edukasi pada masyarakat” tandasnya.
Sementara itu, Ketua J-Scook, Andhimas Budi mengatakan, edukasi ini merupakan wujud peduli komunitas jurnalis tentang program-program pemerintah khususnya pada bidang sosial dan masyarakat.
“Meskipun baru satu tahun kami mencoba dapat berguna bagi masyarakat,” pungkasnya.
Selain juga peduli dengan masa depan generasi muda, komunitas jurnalis pecinta mesin kanan ini juga aktif menggelar kegiatan sosial. Diantaranya, dengan berbagi nasi bungkus ke para abang becak dan pengguna jalan lain.
Sementara itu, J-Scook sendiri lahir, pada Agustus 2018 lalu, dengan didasari kecintaan yang sama terhadap motor antik buatan Italia tersebut. Hingga saat ini, hampir 20 anggota bergabung dengan jenis Vespa yang beragam.