Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima penghargaan dari United States Agency for International Development (USAID) Mitra Kunci atas komintmen membangun suasana inklusifitasi di Jawa Timur.
Nampak hadir mendampingi gubernur, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Hudiyono, dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi. “Terimakasih atas apresiasi ini,” ucap singkat Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi.
BACA JUGA:
- Puluhan Difabel Ikuti Pelatihan Ketrampilan Aksesoris
- Difabel di Kediri Ini Tekuni Usaha Miniatur Kapal Pinisi dari Bambu
- SIM Gratis untuk Difabel Tulungagung di Hari Bhayangkara
Provincial Project Coodinator USAID Mitra Kunci, Yofianus Toni Sakera, mengatakan Jawa Timur melalui pemerintahan ibu gubernur berhasil menfasilitasi tenaga kerja penyandang difabel untuk masuk di sektor kerja formil.
“Data yang kami dapat di Jatim ada sebanyak 20 ribu penyandang difabel yang bekerja di sektor formil , tapi kami yakin jumlahnya lebih dari itu,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, sampai saat ini maru 5% tenaga kerja difabel yang terserap. “Kami berharap semakin banyak perusahaan yang menyiapkan posisi untuk tenaga kerja difabel karena banyak dari mereka yang bisa menempati semua posisi di perusahaan,” tuturnya.
BACA JUGA:
- Forkopimda Jatim Cek Vaksinasi Tunawisma dalam Peringatan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 66
- Gelar Vaksinasi Bagi Penyandang Disabilitas, Polda Jatim Siapkan 4.700 Dosis
- Pemkab Banyuwangi Salurkan 3.000 Bantuan Beras ke Warga Tak Terdaftar DTKS
Di Jatim saat ini, kata Yofianus, ada lebih dari 100 perusahaan yang mempekerjakan tenaga difabel mulai dari perusahaan elektronik hingga rokok. USAID, melalui inisiatif Mitra Kunci, telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, mitra pemerintah daerah, dan mitra bisnis seperti Apindo, untuk mempromosikan ketenagakerjaan yang inklusif di Indonesia.
“Kami percaya inklusi sosial akan mendorong kesetaraan dan inklusi di tempat kerja yang akan bermanfaat bagi individu, masyarakat, dan perekonomian Indonesia,” ujarnya. (*)