Surabaya (Jatimsmart.id) – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. M Jusuf Kalla didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak meninjau Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Rabu (17/6). Ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan tempat ibadah, khususnya Masjid di Jatim menuju new normal pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kehadiran Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 tersebut disambut langsung oleh para petugas kebersihan MAS. JK pun tak luput melewati petugas pengecekan suhu badan dan penyemprotan Hand Sanitizer.
JK pun kagum terhadap Green Toilet MAS yang diresmikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/6) lalu. Keberadaannya diharapkan dapat menyiapkan jamaah MAS menuju New Normal.
JK menyampaikan, bahwa Green Toilet MAS sangat bersih menyerupai hotel berbintang. Selain itu, limbah air wudhu juga termanfaatkan dengan baik.
Terpenting, lanjut JK, pihak manajemen MAS harus mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan kepada para jamaah.
“Saya mengapresiasi pengelola Masjid Al Akbar Surabaya yang membersihkan masjid lima kali dalam sehari. Saya berharap, masjid ini juga mengajarkan jamaah untuk senantiasa menjaga dan mematuhi kebersihan serta menjaga jarak ketika berada di masjid, ” ungkapnya.
JK berharap, pengelolaan manajemen kebersihan masjid, bisa menjadi contoh bagi masjid lainnya. Disamping itu, JK juga berharap agar masjid di Jatim bisa menjadi pusat sosial, ekonomi dan kesehatan bagi para jemaahnya.
“Terima kasih kepada seluruh pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dan DMI Jatim yang telah menjaga kebersihan masjid di Jawa Timur,” ungkapnya.
Keunggulan Green Toilet di Masjid Nasional Al Akbar sendiri sudah memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Pembangunannya diusung agar MAS memiiliki orientasi yang pro environment. Dimana, terdapat sistem pengolahan limbah air wudhu dan limbah toilet berupa IPAL untuk menyiram tanaman dan kolam ikan.
Tidak hanya itu. Green Toilet MAS juga sudah disetting sedemikian rupa untuk menghadapi new normal. Seperti kran-kran air wudhu berjarak satu meter serta menghindari kerumunan dan tetap melakukan physical distancing. (*)