Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Timur untuk masuk dalam ekosistem digital. Tidak cukup dengan menjual produk secara tradisional, namun naik kelas dengan memanfaatkan teknologi agar bisa merambah pasar lebih luas lagi.
Caranya, tidak hanya dengan aktivasi media sosial namun juga masuk dalam ekosistem market place. Menurut Khofifah, hal ini sejalan dengan Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia” agar masyarakat semakin mudah memperoleh produk lokal baik secara online dan offline.
BACA JUGA:
- Perkuat Ekonomi Nasional, Pemerintah Gelar Acara Literasi Keuangan
- Pemerintah Tingkatkan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
- Wisata Bendung Gerak Waru Turi Kembali Dibuka, Perekonomian Warga Ikut Meningkat
“Salah satu cara agar bisa terus survive di tengah Pandemi Covid-19 ini adalah go digital. Dengan transformasi ke digital ini maka pelaku usaha dan pembeli bisa lebih mudah dalam bertransaksi barang atau jasa. Selain itu dengan digitalisasi ini jangkauan pasar juga akan menjadi lebih luas ke berbagai wilayah,” ungkap Khofifah.
Dalam acara bertajuk “Lokal Keren Jatim : Road To BRILIANPRENEUR 2021” tersebut, sebanyak 251 UMKM terpilih mewakili Jawa Timur dari sejumlah bidang industri. Diantaranya, fashion, makanan dan minuman, kerajinan dan dekorasi rumah, hingga aksesoris dan kecantikan. Acara tersebut digelar selama sebulan penuh, 1 – 31 Agustus 2021.
Khofifah juga menyebut bahwa digitalisasi ini juga harus diimbangi dengan kapasitas produksi dan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Pemprov Jatim secara aktif juga melakukan berbagai pelatihan, bimbingan, serta workshop agar produk yang dihasilkan bisa lebih marketable.
- Dukung Percepatan Ekonomi Nasional, Pemprov Jatim Gencarakan Misi Dagang dan Investasi
- Demi Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Pekerja dan Pengusaha Kolaborasi
- Khofifah Nilai Ekonomi Jawa Timur Terus Menguat, Kinerja Eksport Jatim Terus Meningkat
Disisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa angka pertumbuhan ekonomi Jatim mampu melesat hingga 7,05 persen (y-o-y) pada triwulan II tahun 2021.
Menurut Khofifah, perkembangan ini menunjukkan bahwa perekonomian Jatim terus bangkit dan mengalami perbaikan meskipun pencapaiannya belum dapat kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II juga memotret daya beli masyarakat Jatim yang cukup tangguh pada masa pandemi ini. (*)