Kediri (Jatimsmart.id) – Eifie Julian Hikmah bahagia bukan kepalang. Pelari yang terlahir tanpa setengah lengan kanannya ini berhasil menyumbangkan medali emas pertama untuk NPCI Kota Kediri di ajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) I Jawa Timur. Lebih dari sekadar prestasi biasa, bagi Eifie ini adalah ‘pembuktian’ atas stigma tak berdaya yang kerap disematkan kepadanya.
BACA JUGA:
- NPCI Kota Kediri Tembus 3 Besar di Ajang Peparprov Jawa Timur I
- Bertolak ke Surabaya, 8 Atlet NPC Tulungagung Siap Bertarung di Peparprov
- Jelang Pekan Paralimpik Jatim, Atlet dan Ofisial NPC Kota Kediri Divaksin
Di ajang Peparprov, Eifie yang turun di nomor lari 100, 200 dan 400 meter kategori Upper T47 itu tampil memukau. Perempuan berusia 14 tahun ini berhasil menyabet 2 medali emas (100, 400 M) dan 1 medali perak (200 M). Prestasi ini bahkan melebihi pencapain dia sebelumnya, di tingkat yang sama.
“Alhamdulillah seneng, bangga. Prestasi ini buat ibu, ayah dan semua yang mendukung Eifie,” katanya, Selasa 22 Mei 2021.
Pencapaian gadis kelahiran Kediri, 23 Juli 2006 ini memang tak lepas dari dukungan sang ibu, Eny Nawangsih dan ayahnya Mochamad Farid. Mereka lah selama ini yang terus mendukung Eifie. Bahkan, sejak Eifie memulai terjun ke dunia olahraga diusianya ke 8 tahun. Eny lah yang meyakinkan anak keduanya itu untuk percaya diri di tengah keterbatasan fisik.
“Dulu awalnya kelas 1 SD ditawari, tapi baru benar-benar berlatih itu kelas 3 SD. Orang tua dukung banget, akhirnya jalan terus,” kenang Eifie.
Bagi Eifie, pencapaian ini bukan sekadar prestasi biasa. Lebih dari itu, ini merupakan ‘pembuktian’ atas stigma tak berdaya yang kerap disematkan pada anak kedua dari empat bersaudara ini. Eifie pun sempat mengalami kesulitan saat harus bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Bahkan, anggapan ‘berbeda’ membuat Eifie kerap dijauhi.
Jalan siswi SMP 1 Kota Kediri ini pun tak mudah. Ia benar-benar berjuang keras. Bahkan di ramadan kemarin tak ada libur bagi Eifie. Lebaran pun ia hanya mengambil jatah libur yang singkat.
“Kemarin puasa nggak libur. Terus berlatih, karena sampai saat ini juga masih memiliki kendala mengatur nafas saat berlari,” jelas perempuan yang hobi membaca novel ini.
Eifie sendiri masih berharap prestasinya terus meningkat. Keinginannya yang kuat untuk mengangkat derajat orang tua terus mendorongnya untuk menggapai prestasi yang lebih tinggi.
“Orang tua adalah motivasi terbesar saat ini. Ingin mengangkat derajat orang tua,” pungkas Eifie.
BACA JUGA:
- NPCI Kota Kediri Tembus 3 Besar di Ajang Peparprov Jawa Timur I
- Wali Kota Kediri Sambut Atlet Disabilitas Berprestasi dalam NPCI Jatim 2019
- Puluhan Difabel Ikuti Pelatihan Ketrampilan Aksesoris
Sementara itu, sumbangan 2 medali emas dan 1 medali perak dari Eifie mampu membuat (NPCI) Kota Kediri keluar sebagai Juara Umum III dalam Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur I Tahun 2021 di Surabaya. Total, NPCI Kota Kediri membawa pulang 7 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu. Sedangkan di peringkat 1 dan 2 ditempati oleh Kontingen Kota Surabaya 1 dengan 13 medali emas dan 4 medali perak. Dan posisi kedua ditempati Kontingen Kabupaten Trenggalek dengan 8 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu. (ydk/jek)