Kediri (Jatimsmart.id) – Dosen Universitas Kadiri Dr. Sri Haryuni, S.Kep., Ns., M.Kep resmi meraih gelar Doktor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dia berhasil lulus dalam sidang terbuka promosi doktor dengan mengangkat disertai yang berjudul ‘Pengembangan Model Perawatan dari Berbasis Penerimaan Diri dan Health Belief Model pada Pasien Penyakit Jantung Post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri’.
Sidang disertasi berlangsung di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya, pada Selasa 1 Agustus 2023.
Sri Haryuni berharap penelitiannya tentang Pengembangan Model Perawatan dari Berbasis Penerimaan Diri dan Health Belief Model pada Pasien Penyakit Jantung Post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri dapat bermanfaat untuk warga Kota Kediri maupun di seluruh tanah air.
“Alhamdulillah senang, bahagia dan lega. Pendidikan yang sudah panjang ini selesai tepat waktu,” ungkap Sri Haryuni.
Keberhasilannya meraih gelar doktor ini menurut dosen sekaligus Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri, tak lepas dari dukungan semua pihak, baik keluarga maupun civitas akademika Universitas Kadiri.
Promotor dalam sidang terbuka ini adalah Prof. Dr. Chatarina Umbul W, dr. MS., M.PH, sedangkan Ko-Promotor : Dr. Hari Basuki N., dr, M.Kes dan Dr. Mochammad Bagus Womaruddin, Drs., M.Sc
Sebelum sidang terbuka, Sri Haryuni juga sudah mengikuti ujian tahapan pertama secara tertutup, pada 21 Juni 2023 lalu dengan panitia penguji disertasi antara lain, sebagai Ketua Dr. Santi Martini, dr., M.Kes.
Anggota panitia terdiri dari enam orang antara lain, Prof. Dr. Chatarina Umbul W.,dr., M.S.,M.PH, Dr. Hari Basuki Notobroto.,dr, M.Kes, Dr. Mochammad Bagus Womaruddin, Drs., M.Sc, Moch. Yusuf MD.Ph.D.FIHA. FESC, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.Sc.PH serta Dr. Rahmat Hargono M.S., M.PH.
Ada tujuh poin kesimpulan dari sidang disertasi ini diantaranya, tidak ada pengaruh faktor personal atau pengetahuan tentang perawatan diri pada pasien jantung pos STEMI dan di Kota Kediri tahun 2022.
Tidak ada pengaruh faktor sosial atau dukungan keluarga dan teman terhadap perawatan diri pada pasien jantung STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri 2022.
Ada pengaruh positif faktor personal pengetahuan tentang keyakinan (perceived susceptibility self efficacy) pada pasien jantung post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri tahun 2022
Lalu, ada pengaruh positif faktor sosial (dukungan keluarga dan teman) terhadap keyakinan (perceived susceptibility, severity benefit, dan perceived threat serta parceived self efficacy) pasien jantung post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri 2023.
Dari riset yang dilakukan oleh Sri Haryuni, memberikan saran kepada rumah sakit di wilayah Kota Kediri (RSUD Gambiran, RS Baptis serta RS Ahmad Dahlan) untuk dapat membentuk peer educator untuk memfasilitasi pasien yang memerlukan konsultasi dalam perawatan diri pada penyakit jantung yang diderita.
Dan dapat membantu mengadakan kegiatan bersama pasien jantung khususnya lansia untuk meningkatkan aktifitas fisiknya dengan mengadakan olah raga rutin seperti senam jantung sehat serta membantu pasien untuk meningkatkan penerimaan diri dan keyakinannya dalam menghadapi penyakit yang diderita.
Lalu, peningkatan sarana prasana promosi kesehatan melalui media booklet, video maupyn pelatihan edukasi berbasis penerimaan diri dan healt belief model baik dari tenaga kesehatannya maupun pasien dengan penyakit jantung khususnya STEMI dan NSTEMI.
Saran bagi keluarga pasien, diharapkan keluarga dapat membantu pasien dalam pembuatan jadwal minum obat, penyiapan obat dan makanan yang baik bagi pasien serta edukasi untuk berhenti merokok.
Selain itu juga meluangkan waktu untuk mendampingi olah raga rutin bersama pasien untuk mencegah kekambuhan penyakit yang dialami responden.
Sementara saran bag pasien penderita jantung, diharapkan dapat mendapatkan peer group yang mendukung serta dapat meningkatkan penerimaan diri terhadap penyakit dan keyakinan kesehatan dirinya agar dapat meningkatkan perawatan diri terhadap penyakitnya.
Terakhir saran untuk peneliti selanjutnya, berdasarkan penelitian ini selanjutnya dapat melakukan pendekatan secara eksperimental dengan menggunakan pendekatan berbasis penerimaan diri dan healt belief model untuk meningkatkan perawatan diri khususnya pada pasien jantung post STEMI dan NSTEMI.
Atas gelar doktor yang kembali diraih salah satu dosennya, Rektor Universitas Kadiri Ir Djoko Rahadjo MP mengaku senang dan bangga. Apa yang sudah dicapai oleh Dr. Sri Haryuni, bisa meningkatkan akreditasi program studi di Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri dan merangsang dosen lain untuk mengikuti studi tingkat S3.
“Ini sangat menggembirakan, akhirnya sekali lagi Universitas Kadiri bisa memiliki seorang dosen bergelar doktor. Sudah menyelesiakan program studi lanjut di S3, di program studi Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya,” ungkap Ir Djoko Rahardjo.
Masih kata Djoko Rahadjo, pihaknya terus mendorong para dosen Universitas Kadiri untuk meningkatkan pendidikannya. Saat ini ada sejumlah dosen yang tengah menempuh pendidikan S3 dan diharapkan bisa segera menyelesaikan studi lanjutan tersebut.
“Saya tentu saja terhadap keberhasilan bu Sri, mengucapkan selamat kepada bu Sri. Selamat kepada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri dan selamat kepada keluarga yang telah mendorong dan mensuport kepada bu Sri,” tutup Ir Djoko Rahardjo.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Pembina Yayasan Soedanco Supriyadi Walisongo Kediri Dr. IGG Heru Marwanto, MM. Menurutnya keberhasilan Sri Haryuni dalam meraih gelar doktor sebagai wujud komitmen rektorat dalam meningkatkan SDM para dosennya.
“Saya bangga, penelitiannya tentang kesehatan masyaraat di Kota Kediri ini mudah-mudahan bermanfaat tidak hanya di Kota Kediri tetapi untuk negara. Semoga bisa mendorong tutwuri handayati agar para dosen lain bisa menyelesaikan studi lanjutnya,” jelas Heru Marwanto.