Surabaya (Jatimsmart.id) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan ritual Jamasan Pusaka. Kegiatan ini selain untuk melestarikan warisan budaya leluhur, juga dalam rangka membersihkan benda pusaka di Bulan Suro atau Tahun Baru Islam.
Kegiatan jamasan pusaka merupakan kegiatan konservasi koleksi museum untuk membersihkan, merawat, memandikan serta memelihara benda pusaka atau keris peninggalan para leluhur pendahulu kita agar tetap terjaga dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
Kepala Disbudpar Jatim, Hudiyono, melalui siaran persnya, Selasa (25/7/2023) mengatakan, keris atau benda pusaka adalah karya agung warisan budaya yang sangat dihargai karena eksistensinya. Keris juga memiliki daya tarik terhadap masyarakat dunia, sehingga keris telah diakui dan ditetapkan sebagai “Masterpiece of The Oral And Intengible Heritage of Humanity” dari badan dunia Unesco pada tahun 2005. Kini, keris diakui dunia sebagai karya agung warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia.
“Dalam budaya Jawa keberadaan keris atau benda pusaka masih begitu penting, disamping unik dan memiliki nilai sejarah, nilai artistik dan estetika, bahkan juga mengandung nilai magic yang sarat makna simbolik dalam kehidupan masyarakat Jawa,” ujarnya.
Hudiyono menuturkan, melalui kegiatan Jamasan Pusaka, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat dan genersi muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya benda pusaka atau keris peninggalan masa lalu yang diciptakan oleh para leluhur.
Selain itu, melalui kegiatan Jamasan Pusaka serta kegiatan lain yang melibatkan masyarakat, komunitas pelestari benda pusaka atau pelaku budaya serta para generasi muda, akan mampu meningkatkan daya tarik wisata ke museum.
“Kegiatan ini bisa dijadikan ajang prmosi museum milik Jatim, Museum Mpu tantular di Sidoarjo,” katanya.(red)