Kediri (Jatimsmart.id) – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Kabupaten Kediri resmi dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Oleh karena itu, Bupati Kediri mengecek langsung sejauh mana kesiapan tempat belajar mengajar yang melaksanakan pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Ngadiluwih.
BACA JUGA:
- Bupati Kediri Pantau Langsung Kesiapan KBM Tatap Muka
- Hari Kedua Pelaksanaan Uji Coba Tatap Muka, Pihak Sekolah Bekerja Ekstra
- 11 Wilayah di Jatim Berlakukan PPKM, Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Patuh
Dalam pengecekan tersebut, Mas Bup masuk ke kelas-kelas untuk melihat penataan bangku, pelaksanaan protokol kesehatan, serta mengecek ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Siswa yang melakukan uji coba pembelajaran terlihat sudah mematuhi protokol kesehatan. Selain itu juga tersedia peralatan penunjang yang memadai di tempat belajar sehingga dinilai sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
“Pemantauan KBM ini dilakukan secara acak dengan mengambil sampelnya, saya juga ingin melihat sejauh mana protokol kesehatan ini dijalankan. Secara umum, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Kediri sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan. Sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan sudah tersedia di masing-masing sekolah,” jelasnya.
Mas Bup menambahkan, jika biasanya dalam satu kelas diisi siswa sekitar 32 murid, dengan penerapan protokol kesehatan ini sementara diisi 16 siswa, atau sekitar 50%. Untuk pembelajaran tatap muka, setiap hari waktunya dibatasi maksimal 2 jam dengan pembagian 30 menit untuk setiap mata pelajaran.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Minta Rangga Tetap Fokus Belajar Sambil Membantu Orangtua
- Walikota Madiun Minta Pihak Sekolah Tetap Berinovasi dalam Belajar Mengajar
- Atasi Kendala Daring, PGRI Tulungagung Sampaikan Materi Belajar Lewat Radio
“Pada pelaksanaan KBM ini kami juga meminta pernyataan ijin sebelumnya dari setiap wali murid, apakah perlu dilaksanakan atau tetap dilaksanakan secara daring,” tambahnya.
Kita semua berharap situasi ini bisa kita lalui bersama, termasuk pada kegiatan belajar mengajar. Supaya keadaan kembali normal dan bisa belajar sepenuhnya bersama-sama,” pungkas Mas Bup Dhito. (Ad/adv/kominfo)