Surabaya (Jatimsmart.id) – Berbagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim terus dilakukan. Salah satunya dengan gerakan santri bermasker. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan mencanangkan Gerakan tersebut yang digagas oleh Polda Jatim di Ruang Rapat Utama Polda Jatim.
BACA JUGA:
- Pedulian Covid-19, BNI Salurkan Bantuan Masker dan Bahan Pangan ke Pemkot Madiun
- Gowes Bareng di Kediri, Khofifah dan Mas Abu Kampanyekan Gerakan Pakai Masker
- Bantu Penanganan Covid-19, PT INKA Salurkan 50 Bed dan 1000 Masker ke Pemkot Madiun
Pada saat pencanangan, perwakilan santri dan santriwati dari Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo membacakan Ikrar Santri Jawa Timur. Dimana, terdapat 5 poin yang menjadi hal penting dalam ikrar tersebut.
Diantaranya, pertama, selalu memakai masker dalam setiap kegiatan di dalam dan luar pondok pesantren. Kedua, selalu menjaga jarak antar santri maupun orang lain. Ketiga, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Keempat, membatasi mobilitas dan interaksi yang tidak perlu. Kelima, menghindari kerumunan dengan jarak minimal satu meter.
Seusai pencanangan, Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini menegaskan bahwa masker berfungsi melindungi para santri dari bahaya penularan Covid-19. Tak hanya mengingatkan pentingnya bermasker, dirinya juga mengingatkan pentingnya menggunakan masker dengan benar.
“Gerakan santri bermasker menjadi ikhtiar bersama untuk saling melindungi satu sama lain, sehingga bisa saling terlindungi dari Covid-19. Karenanya, bagi para santri tidak bisa satu bermasker, satunya lagi melepas masker,” tegas Khofifah.
BACA JUGA:
- Sekdaprov, Pangdam dan Kapolda Jatim Ingatkan Prokes Dengan Berbagi Masker di Pusat Grosir Surabaya
- Gencar Ingatkan Masyarakat, Sekdaprov dan Forkopimda Bagi Masker di Pasar Pabean Surabaya
- Kepatuhan Masyarakat Blitar Rendah, Polisi Edukasi Bermasker di Pasar Tradisional
Menurut Gubernur perempuan pertama di Jatim ini, Gerakan Santri Bermasker ini bisa menjadi bagian penguatan dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan di Jatim. Apalagi di Jatim terdapat lebih enam ribu pondok pesantren, dengan jumlah santri mencapai hingga sembilan ratus ribu lebih. (*)