Kediri – Dinas Provinsi Jawa Timur memutuskan membawa Wiji ke RSJ Menur di Surabaya. Sabtu, 20 April 2019 sore kemarin Wiji dijemput dari rumahnya di Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Pihaknya membawa gadis 21 tahun ini menggunakan mobil ambulance setelah berhasil membujuk Jirah neneknya yang selama ini masih cukup sulit menerima berbagai pengobatan yang dilakukan untuk cucunya.
Awalnya, petugas sempat memberi saran pada Jirah agar cucunya mendapat perawatan maksimal. Meski tetap saja ia keberatan, akhirnya Jirah menyetujui.
Selain pengobatan kejiwaan, Wiji akan mendapatkan perawatan tulang terkait luka di jari tangannya dan kakinya yang membusuk.
“Ini Fitri kita bawa ke RSJ Menur sampai dia sembuh gangguan jiwanya. Terus setelah itu nanti kita koordinasikan dengan RSUD Dr Soetomo dan bisa dilakukan rawat gabung dengan spesialis tulang,” kata Dr Sukesi Apt MARS Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya, Wiji memiliki riwayat penanganan medis hingga tiga kali di RSJ Lawang Malang, namun keluarga selalu menjemputnya paksa.
Kini nenek Jirah tidak diijinkan turur ke rumah sakit. Semua keperluan biaya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Saya diperintah oleh ibu Gubernur untuk mengurusi ini, nanti kalau ada kesulitan saya lapor ke Gubernur,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Dr. Rindang F, Plt Kepala Puskesmas Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri yang berulang kali menangani Wiji menyebutkan, Wiji Fitria menderita gangguan jiwa, Skizofrenia atau Gangguan jiwa akibat fungsi otak yang terganggu.
Ini lah alasan Wiji kerap menyebut aktivitasnya dilatar belakangi oleh bisikan yang sulit ia kendalikan atau halusinasi.
“Ini memang pasien dengan gangguan jiwa. Jadi penyakitnya namanya Skizofrenia ya, jadi ada bisikan-bisikan, halusinasi suara dan lain-lain sehingga menggigiti tangannya,” terangnya saat ditemui di Puskesmas Ngadi, Sabtu (20/4/2019) kemarin. (ydk/sam)
Berita Terkait :