Blitar (Jatimsmart.id) – Penemuan bayi perempuan di teras toko Jalan Ciliwung Kota Blitar, mendapat perhatian Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso. Dia hendak mengadopsi bayi tersebut.
“Saya mendengar berita ada bayi dibuang di teras toko, saya bersedia mengadopsi bayi tersebut setelah mendapat persetujuan keluarga dan istri,” ungkap Rahmat Santoso, Kamis (11/11).
Lebih lanjut orang nomor dua di Pemkab Blitar ini mengaku, jika dirinya ingin merawat dan membesarkan, agar bayi bisa hidup layak dan sehat.
“Kasihan dia, setelah dilahirkan malah tidak dirawat dan dibuang. Semoga nanti bisa jadi anak yang Sholeha,” jelasnya.
Untuk menunjukan keseriusan Rahmat Santoso yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini, dirinya langsung menghubungi Kapolres Blitar Kota, dan Dandim 0808 Blitar, untuk menyampaikan keinginginannya mengadopsi bayi tersebut.
“Keinginan saya untuk mengadopsi bayi ini, sudah saya sampaikan ke pak Kapolres Kota Blitar dan pak Dandim 0808 Blitar. Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Bahkan nanti akan dibantu untuk mengurus semua persyaratannya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, warga Kota Blitar dihebohkan dengan ditemukannya bayi perempuan dalam ransel di teras toko besi di Jalan Ciliwung, Kelurahan Tanggung, Kota Blitar, Senin (8/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat ditemukan kondisi bayi malang tersebut, terbungkus handuk dan ditaruh di dalam rangsel hitam.
Joko Liyanto, penemu pertama bayi malang tersebut yang juga pegawai di toko besi tempat penemuan bayi mengatakan, awalnya ia hendak membuka toko. Namun tiba-tiba melihat ada sebuah tas berwarna hitam di teras toko.
Joko mengaku, karena berani membuka tas sendiri, dia kemudian memanggil seorang anggota TNI (Babinsa) yang rumahnya tak jauh dari lokasi penemuan. Selanjutnya diajak untuk membuka tas tersebut. Mereka terkejut setelah dibuka isi tas tersebut adalah sesosok bayi perempuan.
Kepala Puskesmas Kepanjenkidul dokter Triana menegaskan, kondisi bayi masih hidup sehingga langsung dilakukan penanganan pertama. Kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh, berat badan, panjang badan dan ada komplikasi atau tidak. Sealin itu juga diberikan vitamin untuk mencegah pendarahan dan penanganan tali pusar.
Dari hasil pemeriksaan, bayi perempuan tersebut memiliki berat badan 1.800 gram dan panjang 47 centimeter. Karena berat badan dibawah normal, maka harus ada pemeriksaan lanjutan. Kemudian dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo. (tok/jek)