Mojokerto (Jatimsmart.id) – Guna mendukung pemulihan ekonomi akibat Covid-19, Pemerintah Kota Mojokerto memberikan fasilitas berupa inkubasi wirausaha dengan berbagai jenis produk, salah satunya inkubasi jajanan tradisional berbahan beras. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan kesejahteraan bagi warga terdampak, khususnya penerima bantuan sosial.
Bertempat di Gedung Work Shop Alas kaki Jl. Raya Surodinawan Kota Mojokerto, acara ini dibuka oleh Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto didampingi Ani Wijaya selaku Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil,Mikro, Perindustrian dan Perdagangan.
Menurut Ning Ita sapaan akrabnya, Pemkot Mojokerto terus mengupayakan agar warga terdampak pandemi Covid-19 bisa mendapatkan bantuan melalui program inkubasi wirausaha.
“Jika sebelumnya kami berfokus pada UKM-UKM yang sudah berjalan, maka di tahun 2020 dan 2021 ini kita tambah sasarannya adalah masyarakat yang terdampak covid-19,” katanya.
Dengan adanya inkubasi wirausaha yang menyasar para penerima bansos, ia ingin agar masyarakat lebih berdaya saing, diantaranya dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan.
Setidaknya 1.080 warga Kota Mojokerto pada tahun 2020 telah mendapatkan program inkubasi yang dilaksanakan selama 6 bulan tersebut. Sementara di tahun 2021, Ning Ita mengaku telah menambah jumlah sasaran sejumlah 5.000 orang.
Yang khusus dibawah Disperindag ada 4.300 orang, yang dibawah DKPP sebanyak 1.500 orang. 5000 lebih yang kita berikan pelatihan, kita dampingi dan nanti akan kita berikan bantuan permodalan sarana prasarana hingga kita dampingi sampai ke pemasaranya,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya inkubasi wirausaha ini warga tidak lagi kebingungan dalam memulai usaha.
Sementara Ani Wijaya selaku Kepala DiskopUKMperidag Kota Mojokerto selaku leading sektor inkubasi wirausaha jajanan tradisional menuturkan, acara ini diikuti 200 peserta yang dibagi masing-masing 50 peserta setiap putaran dalam waktu 6 bulan.
“Peserta juga akan mendapatkan bagaimana menghitung harga jual, harga produksi, mengelola SDM dan bagaimana melakukan pemasaran serta branding,” katanya. (*)