Surabaya (Jatimsmart.id) – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Emil Elestianto Dardak mengajak seluruh kader PKK dan masyarakat untuk menjaga kualitas hidup. Hal itu seiring dengan upaya pencegahan stunting di tengah-tengah masyarakat. Sebab, kualitas hidup seseorang di setiap fase kehidupan ini lah yang akan berpengaruh pada potensi adanya stunting.
“Yang terpenting itu adalah kualitas hidup. Tidak peduli usia berapa pun, tetapi kualitas hidup itu menjadi penting,” kata Arumi, seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jatim, dalam monitoring dan Evaluasi Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Lamongan.
Arumi mengatakan, sejak seseorang berada pada fase bayi sampai lanjut usia memerlukan kualitas hidup yang baik. Pada fase bayi, selain fisik dan psikologis, maka lainnya juga harus mendapat perhatian. Utamanya saat pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif.
BACA JUGA :
- Penanganan Stunting di Trenggalek, Novita Hardini Sebut Perlu Kesadaran Bersama
- Cegah Stunting Melalui Pelatihan Pot Serabut Kelapa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Arumi Ingatkan Bahaya Gadget Bagi Anak Usia Dini
“Kualitasnya akan bertambah ketika ibunya menyusui ASI eksklusif. Karena dengan ASI ekslusif bayi itu mendapatkan bounding dan sentuhan langsung kasih sayang dari ibunya,” tuturnya.
Lebih lanjut, kualitas hidup yang baik pada usia anak-anak menurut Arumi akan diperoleh jika ia mendapatkan gizi yang baik. Termasuk pola asuh yang baik dari orang tua. Seperti menyayangi dan membesarkan anak dengan kata-kata yang baik. Juga contoh dan perilaku yang baik.
Istri dari Wakil Gubernur Jatim ini pun mengungkapkan, ketika seseorang berada pada fase remaja kualitas hidupnya bisa diperoleh dengan memberikan edukasi. Meliputi kesehatan diri dan harga diri atau self-value. Harapannya, dengan menghargai diri sendiri akan ada usaha menghormati diri dengan merawat tubuh dan kesehatan mereka, baik secara fisik maupun psikisnya.
Selanjutnya, pada fase dewasa dan menikah, maka hal penting yang perlu diperhatikan adalah mengetahui bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik, bagaimana merawat janin yang masih dalam kandungan, serta bagaimana mempersiapkan hal terbaik bagi anak-anak mereka.
“Karena calon ibu memegang peranan yang penting di kemudian hari. Karena mencetak generasi-generasi baru bagi masa depan mereka,” ucapnya.
Setelah itu, pada fase lansia, seseorang pun berhak mendapatkan kualitas hidup yang baik dengan menjalin komunikasi dan silaturahmi. Hal itu dapat dilakukan dengan menjalin komunikasi antar sesama untuk berbagi pengetahuan dan informasi.
“Makanya harus diperhatikan betul, ketika lansia kualitas hidupnya harus baik,” imbuhnya.
Untuk ia berpesan, untuk mencapai kualitas hidup yang baik jika semuanya mampu menerapkan pola hidup yang baik pula. (*)