Surabaya (Jatimsmart.id) – Ratusan relawan kembali menyatakan dukungannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Kali ini, Relawan Surabaya Memanggil yang memiliki keahlian mengemudi, siap membantu pemkot dalam pengoperasian mobil ambulance untuk penanganan kuratif kedaruratan.
BACA JUGA:
- Pemkot Kediri Mengupayakan tambahan Ambulance Seiring Meningkatnya Angka Kematian Covid-19
- Tim Satgas Gakkum Polda Jatim, Bongkar Penjualan Tabung Oksigen Tak Sesuai Harga Eceran di Sidoarjo
- Tak Beda Jauh, Ini Perbedaan Gejala Covid-19 Bagi yang Sudah Divaksin dan Belum
Dalam keterangan tertulis, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersyukur lantaran Pemkot kembali mendapatkan dukungan dari para relawan dalam upaya penanganan Covid-19.
“Alhamdulilah hari ini Relawan Surabaya Memanggil bertemu saudara lagi. Ada pasukan milenial arek Surabaya akan membantu kita lagi. Saya haturkan (sampaikan) banyak terima kasih,” ujar Wali Kota Eri.
Menurutnya, dengan adanya dukungan tenaga pengemudi dari para relawan ini, maka operasional Puskesmas beserta unit ambulance bisa berjalan selama 24 jam. Wali Kota Eri tidak ingin, ke depan ada warga Surabaya yang meninggal karena harus antre untuk mendapatkan layanan ambulance.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, bahwa mulai hari Selasa (14/7) pemkot mendapatkan dukungan 126 pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil. Mereka akan membantu operasional mobil ambulance di Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga mengcover Puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya.
BACA JUGA:
- Percepat Pelayanan, RSUD dr. Soetomo Sulap Kontainer Menjadi Triage Pasien Covid-19
- Pasien Covid Melonjak, Pemkot Kediri Rekrut Relawan Sopir Ambulans dan Pemulasara Jenazah
- Putus Penyebaran Covid-19, Pemkot Kediri Siapkan 2 Tempat Isolasi Terpadu
Sementara itu, Koordinator Relawan Ambulance Surabaya, Setiawan menambahkan, bahwa relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulance tentu sudah memiliki keahlian mengemudi disertai dengan SIM A. Selain itu, sebelum terjun ke lapangan mereka juga telah dilakukan swab dan menerima vaksin.
“Jadi tidak langsung turun, mereka juga punya SIM A dan terbiasa sebagai driver. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus tes drive dulu, mereka juga harus vaksin selain swab,” kata Setiawan. (*)