Kediri (Jatimsmart.id) – Mengantisipasi adanya upaya migrasi hewan ternak di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri membangun 8 pos check point di perbatasan. Mereka akan langsung menghalau hewan ternak yang diindikasi terjangkit penyakit tersebut.
Check point ini dibangun di perbatasan Kabupaten Kediri, antara lain di Kandangan, Damarwulan Kepung, Kunjang, Purwoasri, Ringinrejo, Tarokan, Kras, serta jalan tikus di wilayah Kecamatan Pare. Khusus untuk Kandangan, pos didirikan lebih cepat, untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak dari Kabupaten Malang.
“Hari ini akan ada 8 lokasi Check Point, yang masing – masing berada di perbatasan Kabupaten Kediri dengan kabupaten sekitar. Yang menjadi perhatian khusus di Kecamatan Kandangan dan Kunjang karena ini perbatasan dengan Malang dan Jombang,” kata drh. Tutik Purwaningsih, Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Sabtu (14/5/2022).
Mereka bersama TNI-Polri, dan Satpol PP akan memberhentikan mobil pengangkut hewan ternak dan mengecek kondisi sapi, kambing, domba atau babi yang akan masuk ke Kabupaten Kediri.
Dalam pengecekan itu, jika hewan ternak dinyatakan sehat maka diperbolehkan masuk. Namun jika ditemukan dalam kondisi sakit, maka mereka akan memintanya untuk putar balik.
Terlebih jika hewan tersebut tidak dibawa ke pasar, melainkan dititipkan sebagai upaya migrasi hewan dari daerah terpapar PMK, DKPP akan langsung menghalaunya keluar dari Kediri.
“Kalau mau dibawa ke pasar dalam kondisi sehat boleh melintas, tapi kalau sakit akan dipaksa putar balik, sementara jika tidak untuk dibawa ke pasar namun dari daerah terinfeksi juga dipaksa untuk putar balik karena ada indikasi ternak tersebut dititipkan atau dimigrasi ke daerah lain,” terang drh Tutik.
Selain membangun pos check point, pihaknya juga menyiagakan petugas-petugas di seluruh pintu pasar hewan di Kabupaten Kediri untuk melakukan pemeriksaan. Hanya hewan ternak dalam kondisi sehat yang boleh masuk ke pasar hewan. (ydk/jek)