Jombang (Jatimsmart.id) – Banjir yang melanda beberapa daerah di Jawa Timur membuat Gubernur Khofifah meminta pada seluruh warga Jawa Timur untuk gotong royong menjadi relawan ‘ Jogo Kali’. Khofifah juga pesan agar warga Jatim tak membuang sampah ke sungai.
BACA JUGA:
- Banjir Bandang di Jember, Arumi Bachsin Serahkan Bantuan
- Tuai Rezeki Saat Pandemi Covid, Pengrajin Barongan Banjir Pesanan
- Waspadai Puncak Musim Hujan, Ini Dia Daerah Berpotensi Banjir
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah usai melakukan peninjauan langsung di lokasi banjir yang merendam Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang.
“Jadi ada beberapa variabel yang menyebabkan banjir di sini. Tadi saya dapat video dari tim BBWS. Ada sampah yang sangat banyak di badan sungai yang menyebabkan penyumbatan. Dan sampah-sampah ini harus diambil dengan long arm eskavator. Sampahnya menyumbat aliran air sama dengan yang kemarin di Gempol Pasuruan, yang akhirnya membuat luapan sungai,” kata Khofifah.
Menurut mantan Menteri Sosial ini, menjadi sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk ikut aktif memantau kondisi sungai di wilayahnya. Kepala daerah, relawan jogo kali, dan organisasi peduli lingkungan diharapkan untuk menggalakkan revitalisasi sungai. Dan yang tak kalah penting juga revegetasi dan menjauhkan kebiasaan membuang sampah di sungai.
“Tolong sama-sama memantau dan aktif mengingatkan. Bahwa masyarakat jangan membuang sampah langsung ke sungai. Karena dampaknya tentu jangka panjang, seperti banjir,” katanya.
BACA JUGA:
- Delapan Kecamatan Banjir dan Longsor, BPBD Jember: Masih Butuh Bantuan
- Musim Banjir Melanda, Lakukan Hal Ini Setelah Reda
- Dirikan Dapur Umum, Pemkab Pamekasan Harap Dapat Bantu Korban Banjir
Selain itu yang juga menyebabkan banjir dari aliran Kali Konto adalah tingginya sedimentasi sungai. Sehingga saat curah hujan tinggi beberapa hari belakangan terjadi di Jombang, aliran Kali Konto juga membawa material dan menyebabkan Tanggul Kontogude atau Rolag 70 di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo Jebol. (*)