Kediri (Jatimsmart.id) – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono kembali mendapatkan dukungan dari salah satu toriqoh di Kabupaten Kediri, yakni Qodiriyah Naqsabandiyah. Dukungan tersebut dibuktikan dengan ikrar dukungan bersama jamaah dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Qodiriyah Naqabandiah KH Abdul Qodir Junaidi di Pondok Pesantren Al Harun, Desa Grogol, Kecamatan Grogol. Jumat, 27 November 2020.
Ketua DPD Jamaah Qodiriyah Naqsabandiyah Kabupaten Kediri, KH. Abdul Khodir Junaidi mengaku, deklarasi dukungan ini disampaikan setelah melihat sejumlah program Dhito yang cocok dengan harapannya.
“Yang jelas programnya bagus terutama dalam memajukan Pondok Pesantren. Saya melihat programnya ini berbeda dengan Bupati sebelumnya. Sebab dalam program tersebut terlihat juga fokus di Pondok Pesantren seperti memberikan bantuan pondok, guru madin dan guru madrasah hingga para santri. Dengan program itu saya rasa kedepan Pondok Pesantren akan selangkah lebih maju,” katanya.
BACA JUGA:
- Mas Dhito Kembali Dapat Dukungan dari Kalangan Pondok Pesantren
- Mas Dhito Serap Aspirasi Petani Organik di Kandat
- Kampanye di Alaska, Mas Dhito Temukan Banyak Wisatawan Tak Pakai Masker
Dia juga memastikan jika para jamaahnya akan mendukung dan memilih Ditho sepenuhnya di Pemilihan Bupati Kediri dan Wakil Bupati Kediri 2020. “Jamaah Thoriqoh ini berbeda dengan jamaah lain. Jika Kyai-nya sudah bilang mendukung biasanya semua santri hingga keluarganya pasti akan mengikuti,” tegasnya.
Atas dukungan dari toriqoh tersebut Dhito mengatakan, kemajuan dan kondusifitas Kabupaten Kediri ini tidak bisa terlepas dengan keberadaan Pondok Pesantren. “Pemerintah Kabupaten Kediri ini tidak bisa dipisahkan dengan Pondok Pesantren. Artinya apa antara pondok dengan pemerintah ini saling membutuhkan dan saling simbiosis mutualisme,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Upaya Mas Dhito Majukan Kampung Inggris Lebih Baik
- Mobil Ambulans dari PKPI untuk Program Desa Siaga Mas Dhito
- Mas Dhito Beri Motivasi Petani Kopi di Kabupaten Kediri
Ia menambahkan, kedepan jika Bandara di Kabupaten Kediri sudah beroperasi, maka peran Pondok Pesantren sangat besar dalam membentengi budaya daerah. Dengan adanya Bandara maka dipastikan akan banyak pengaruh budaya luar yang masuk. Untuk menyeimbangkan hal itu maka harus menjaga hubungan dengan pondok pesantren dan dapat menerima masukan dari para masyayikh pondok.
Mas Dhito juga berjanji akan mewujudkan program pesantren preunership yang digagasnya. Dalam program tersebut ada empat sektor yang menjadi prioritas. Sektor pertanian, peternakan, pariwisata dan UMKM menjadi target utama untuk diwujudkan.
“Saya tidak ingin melebar ke sekor yang lain, sektor ini yang akan kita utamakan dan kita berikan untuk para santri dalam berwirausaha. selama ini saya mendengar para santri yang ingin berwirausaha kemungkinannya cukup kecil. Supaya memperbesar kemungkinan itu kita berikan program pesantren preunership untuk santri. Jadi dengan menggandeng pihak ketiga, nanti akan kita berikan pelatihan dan pendampingan bagi para santri,” pungkasnya. (ad)