Kediri (Jatimsmart.id) – Dukungan terhadap pasangan Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Mariya Ulfa (Mba Dewi) semakin solid. Kali ini dukungan datang dari sejumlah Gus dan Alumni Santri Pondok Pesantren Al-Falah Ploso. Mereka mendeklerasikan diri di Ponpes Hidayatul Falah, Desa Rembang Kepuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Senin (2/11) malam.
Sebanyak tujuh Gus datang bersama alumni Ponpes Al-Falah Ploso, demi melakukan perintah masayikh yang menginginkan Mas Ditho memimpin Kabupaten Kediri. Dalam acara tersebut para Gus bersama Alumni dan Mas Ditho membahas kemajuan kedepan Pondok Pesantren dan Kabupaten Kediri.
Kyai Haji Al Kautsar Nurul Huda menjelaskan, dukungan ini merupakan perintah dari masayikh. Para ulama menginginkan Mas Dhito untuk memimpin Kabupaten Kediri di 5 tahun ke depan.
BACA JUGA :
- Mas Dhito Ajak Pemulung di TPA Sekoto Makan Bareng
- Mas Dhito Sapa Pedagang Pasar Hingga Karang Taruna di Ringinrejo
- Blusukan ke Pasar Semen, Mas Dhito Borong Sayur dan Buah
“Dukungan ini merupakan perintah dari masayikh dan kita harus mengikuti. Dan setelah kita mengenal Mas Ditho lebih lama, memang ternyata Mas Ditho pantas untuk memimpin Kabupaten Kediri,” kata KH. Al Kautsar Nurul Huda.
Lebih lanjut, menurut Gus Kautsar, bumbung kosong bukan sebuah pilihan. Sebab hasil bumbung kosong tak ada kejelasan atas visi misi kepala daerah.
“Seandainya Mas Ditho memiliki kelemahan tetapi kita masih bisa menyampaikan aspirasi kita dan bersama membangun Kabupaten Kediri. Jika kotak kosong kita semua akan kesulitan,” imbuhnya.
BACA JUGA:
- Mas Dhito Janji Perjuangkan Nasib GTT dan PTT di Kabupaten Kediri
- Temui Guru Taman Posyandu, Mas Dhito Disambati Soal Kesejahteraan
- Daftar ke KPU, Mas Dhito Pakai Sepatu Almarhum Taufiq Kiemas
Sementara itu Mas Dhito mengaku bersyukur atas dukungan ini. Menurutnya ini hasil dari apa yang ia bangun selama 8 bulan terakhir, sowan ke sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Kediri.
“Kediri ini persekutuan Ponpes yang banyak. Saya sudah menjalin komunikasi ke para masayikh. Sejumlah program untuk membangun pondok pesantren telah kita gagas. Diantaranya bantuan operasional untuk pesantren yang akan kita direct langsung, insentif guru ngaji, serta preneurship pesantren untuk membekali para santri menjadi seorang wiraswasta yang handal setelah lulus dari pondok,” jelas Mas Dhito. (ad)