Kediri (Jatimsmart.id) – Secara bertahap Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan screening dengan melakukan tes swab kepada orang tanpa gejala (OTG), karena memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib menjelaskan, tes swab ini sudah dilakukan terhadap 23 OTG yang dilakukan di Puskesmas Ngasem.
“Dapat kami sampaikan bahwa kemarin telah dilaksanakan screening dengan melakukan tes swab kepada 23 OTG (orang tanpa gejala) di Puskesmas Ngasem. Orang dalam kategori OTG ini tidak bergejala namun memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19,” kata Ahmad. Selasa (14/4).
Ia menambahkan hasil tes tersebut baru dapat diketahui dalam jangka waktu 4-5 hari ke depan. Screening kepada OTG tersebut juga akan dilakukan secara bertahap di puskesmas-puskesmas di wilayah Kabupaten Kediri.
BACA JUGA :
- Lawan Pandemi COVID-19, Pemkab Kediri Siapkan Rp. 103 Miliar
- Pemkab Kediri Beri Bantuan Beras untuk Warga Terdampak Ekonomi Akibat COVID-19
- Bupati Kediri Imbau Warga di Perantauan untuk Tunda Mudik
Dirinya menambahkan, saat ini terdapat satu lagi tambahan pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Dengan tambahan itu, di Kabupaten Kediri secara total terdapat 12 kasus yang terkonfirmasi positif menderita virus corona. Pemerintah kabupaten juga berupaya keras guna meminimalisir penyebaran kasus tersebut.
“Kasus ini merupakan klaster baru dan gugus tugas melakukan tracing untuk menelusuri riwayat pasien tersebut. Dengan tambahan satu kasus ini, saat ini terdapat 12 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri,” katanya.
Ia juga mengungkapkan selama ini pasien tersebut dirawat di RSUD Gambiran Kota Kediri. Kondisinya juga masih dalam pantauan intensif dari petugas medis di rumah sakit.
Di Kabupaten Kediri, orang dalam risiko (ODR) mencapai 9.059, untuk orang tanpa gejala (OTG) ada 254 orang, orang dalam pemantauan (ODP) ada 370, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 29, dan yang terkonfirmasi positif virus corona ada 12, dengan rincian empat orang meninggal dunia, enam orang dirawat dan dua lainnya sembuh.
Pemerintah Kabupaten Kediri juga melakukan refocusing dan realokasi APBD Kabupaten Kediri Tahun 2020 dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp. 103 miliar untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Virus Corona di kabupaten ini.
Realokasi anggaran difokuskan pada dua hal. Pertama, anggaran tersebut digunakan untuk memperkuat penanganan bidang kesehatan dalam pengendalian penyebaran dan penanganan COVID-19, di antaranya penyediaan APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis, penambahan ruang isolasi yang selama ini jumlahnya masih terbatas, penyediaan peralatan medis terkait penanganan COVID-19, serta kebutuhan penunjang percepatan penanganan medis lainnya.
Selain itu, anggaran tersebut juga dimanfaatkan untuk program-program nonkesehatan seperti program social safety net berupa bantuan sosial bagi warga yang perekonomiannya terdampak akibat pandemi corona, penambahan kebutuhan kesehatan tim medis dan pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan wabah Corona. (ad/adv/kominfo)