Nganjuk (Jatimsmart.id) – Akhir musim kemarau ini, sejumlah petani jagung di Kabupaten Nganjuk resah dengan serangan hama ulat Fall Armyworm. Hama ini memakan bagian daun dan batang tanaman. Petani pun terancam gagal panen.
Serangan hama ulat jenis baru ini, mengancam petani di Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Ngronggot dan Baron di Kabupaten Nganjuk. Hingga saat ini, lebih dari 3 hektar lahan tercatat mengalami serangan hama ulat Fall Armyworm tersebut.
Sujaid, petani jagung di Desa Kalianyar, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk mengalami kondisi ini. Seluas setengah hektar tanaman jagung miliknya diserang hama ulat Fall Armyworm.
“Seluruh bagian daun serta batangnya berlubang dan rusak,” kata Sujaid di lahan miliknya.
Lebih lanjut, Sujaid mengaku telah menghabiskan biaya mencapai Rp. 1.5 juta untuk mengatasi hama tersebut. Namun, tidak juga membuahkan hasil.
Biaya itupun belum termasuk modal awal pertanian. Mulai dari membajak sawah, bibit jagung, pupuk, perawatan dan kebutuhan pengairan yang mecapai hampir Rp. 10 juta. Ia pun berharap Pemeritah segera turun tangan untuk mengatasi serangan hama ulat ini. Agar para petani tidak merugi dengan gagalnya panen.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Gunawan menyebut, hama ulat jenis Fall Armyworm ini, menyerang tanaman jagung pada usia 20 hingga 50 hari. Serangan ini dapat membuat tanaman jagung gagal tumbuh dengan sempurna. Karena pucuk daun jagung menjadi rusak .
Untuk saat ini, pihaknya mengaku telah memerintahkan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan penyuluhan kepada para petani. Juga pemberian pestisida untuk pengendalian hama secara serentak dan sistem tanam jagung yang benar. (ap/ydk)