Tulungagung – Satu lagi petugas KPPS di Tulungagung meninggal dunia, diduga akibat kelelahan. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini diketahui bernama Mahardika Agustina (25) warga Desa srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Mahardika bertugas di TPS 02 desa setempat.
Komisioner KPU Tulungagung, Amarudin mengatakan, Mahardika meninggal dunia pada Senin (22/04/2019) malam saat berada di sebuah warung. Faktor kelelahan dan kurang istirahat diduga menjadi penyebab meninggalnya korban.
“Kita juga baru tahu dari pihak keluarga ternyata yang bersangkutan mempunyai riwayat penyakit jantung.” katanya, Selasa (23/4/2018).
Berdasarkan data KPU, pasca proses pencoblosan 17 April lalu sebanyak 7 petugas di tingkat PPS dan KPPS terpaksa menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Tulungagung. Rata-rata mereka mengeluhkan kelelahan, setelah mengikuti jalannya proses penghitungan suara di TPS dan rekapitulasi di tingkat kecamatan yang cukup panjang. Proses tersebut bisa berlangsung hingga dini hari dengan membutuhkan ketelitian yang ekstra mengingat pentingnya data terinput dengan benar.
Sementara itu, Indah Khoirun Nada, salah seorang petugas yang kini menjalani rawat jalan akibat kesehatannya yang menurun mengatakan proses tersebut terasa sangat melelahkan. Terlebih rata rata petugas baru pulang ke rumah dini hari. Indah berharap ada evaluasi, dalam proses pemilu tahun ini yang dilakukan secara serentak.
“Kalau kapok tidak tapi saya harap ada evaluasi, pemilu presiden dan legislatif harus dipisahkan,” harapnya.
Sementara sebelumnya diberitakan, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia dilaporkan mencapai 90 orang. Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sebanyak 374 petugas KPPS yang tersebar di 19 provinsi jatuh sakit. Mereka diduga kelelahan usai bertugas melakukan penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu. (pam/ydk)
Baca Juga :