Kediri (Jatimsmart.id) – Ratusan seniman dan pecinta sound horeg di Kabupaten Kediri memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 1 Deny Widyanarko-Mudawamah. Dalam keterangan pers nya, Suyono, seorang pelaku seni di Kabupaten Kediri menjelaskan, cabup Deny Widyanarko merupakan figur calon Bupati Kediri yang budayawan. Apalagi, Cabup Deny ini sering mengenakan blangkon hijau dan itu salah satu bukti kecintaan terhadap budaya dan mendukung kegiatan kesenian di Kabupaten Kediri.
“Selama ini pelaku seni merasa cukup kesulitan dalam mendapatkan izin penyelenggaran kesenian dan hiburan. Seperti, pelaku seni pentas kuda lumping, sound horeg, pencak dor, hingga dangdut,” ujarnya, dalam rilis, Jumat (8/11/2024).
Dengan sulitnya izin tersebut, imbuhnya, kondisi itu membuat usaha para pelaku seni vakum. Hal itu juga berdampak pada perekonomian mereka yang memang mengandalkan pekerjaan sebagai pelaku seni.
“Saat memberi pernyataan dukungan di Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Rabu (6/11/2024), saya mendengar sendiri beliau mengatakan siap mengawal dan memberikan kelonggaran izin bagi para pelaku seni. Inilah harapan kami terhadap calon bupati Kediri yang peduli terhadap seniman,” katanya.
Hal senada diungkapkan Verga, Penyanyi dangdut asal Plosoklaten, Kabupaten Kediri, optimis, Cabup Deny Widyanarko bisa memberikan wadah bagi pelaku seni. “Kami yakin Pak Deny bisa memperjuangkan nasib para seniman. Apalagi, selama ini penyelenggaran musik dangdut seolah mati suri karena tak mendapatkan izin,” katanya.
Sebelumnya, Cabup Kediri, Deny Widyanarko mengemukakan, saat pertemuan dengan pelaku seni, mereka mengeluhkan sulitnya izin dan tidak bisa tampil di malam hari.
“Padahal dari pentas yang dilakukan ada multiplier effect. Seperti, UMKM bisa berjualan produk mereka dan pekerja seni juga bisa menggelar pementasan,” ucapnya.
Ke depan, lanjut Deny, pihaknya siap memberikan fasilitas bagi pelaku seni di Kabupaten Kediri. Apalagi selama ini ada kendala, untuk pentas di malam hari dan hal tersebut bakal diperjuangkan supaya harapan pelaku seni untuk bisa pentas di malam hari itu bisa terwujud.
“Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaku seni, kami juga akan memfasilitasi para pelaku seni untuk mempergunakan fasilitas rumah Watugede sebagai lokasi untuk berkumpulnya para pelaku seni,” katanya. (her)