Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi pembicara kunci dalam acara Jatim Media Summit 2023, di Surabaya, Rabu (24/5/2023). Topik yang diangkat adalah tentang media yang independen, tumbuh, dan melayani publik. Kegiatan ini diinisiasi beritajatim.com bersama suara.com dengan dukungan International Media Support (IMS).
“Kita harus beradaptasi di tengah disrupsi informasi dan transformasi besar dunia. Ketika semua sudah terkoneksi secara digital, maka tidak ada lagi lokal atau nasional, semuanya global termasuk media. Pemprov Jatim akan siap mendukung penguatan capacity dan institutional building seperti yang dilakukan di Jatim Media Summit ini,” ujar Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim menjelaskan tentang akses internet dan media sosial. Kemudian peluang, tantangan, dan perkembangan industri media di Jatim, hingga layanan digital yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
CEO beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto, menjelaskan sebanyak lebih kurang 100 pemimpin media lokal di Jawa Timur akan berdiskusi bersama sekitar 100 stakeholder mulai dari pemerintahan, swasta, agensi iklan, lembaga donor, dll, dalam rangkaian acara yang terdiri dari conference (diskusi panel), workshop, talkshow, coaching clinic, hingga sesi networking. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari hingga besok Kamis (25/5/2023).
“Terima kasih kepada yang sudah hadir. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berjalan lancar dan memberi manfaat yang besar bagi Jatim dan kita semua,” tuturnya.
CEO suara.com, Suwarjono, menerangkan sejalan dengan kemajuan era digital yang kian pesat, Jawa Timur sebagai salah satu provinsi terbesar saat ini diketahui sudah memiliki ribuan media digital yang terus tumbuh.
Namun, ada tantangan untuk mengembangkan dan mengangkat media-media digital di daerah tersebut agar menjadi media profesional dan setidaknya setara dengan media-media nasional di Jakarta.
“Semua media juga menghadapi disrupsi. Jangan kaget. Jangan bingung. Kita akan sharing langkah-langkah yang bisa dilakukan, model bisnis media ke depan, dan lain-lain,” tuturnya. (red/kjt)