Surabaya (Jatimsmart.id) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disperindag Jatim menggelar Pasar Murah. Kepala Disperindag Jatim, Iwan menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga barang kebutuhan pokok di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 1444 H.
Pembukaan Pasar Murah dilaksanakan di halaman kantor Disperindag Jatim, Senin (10/4/2023). Kegiatan yang berlangsung di Surabaya ini akan digelar selama 3 (hari) hari tanggal 10-12 April 2023.
“Sementara itu, Pasar Murah juga digelar secara serentak di UPT Disperindag Jatim, baik di Magetan, Jember, Bojonegoro, Surabaya, Malang, dan Pasuruan, tanggal 10-14 April 2023,” terang Iwan.
Plt. Sekretaris Disperindag Jatim, Yudi Ariyanto menambahkan, kegiatan Pasar Murah ini dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian. “Tidak hanya itu, kegiatan pasar murah ini juga bertujuan untuk mempromosikan produk-produk unggulan, khususnya UMKM di Jawa Timur,” jelasnya.
Adapun Plt. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Konsumen Surabaya, Eddi Wiyono melaporkan bahwa sasaran kegiatan ini adalah warga dan pegawai instansi di sekitar penyelenggaraan Pasar Murah.
Pasar Murah kali ini, lanjutnya, menjual sejumlah bahan pokok seperti gula pasir, minyak goreng, dan beras. Ada pula garmen, aksesori, kosmetik, produk olahan makanan dan minuman, produk kebutuhan rumah tangga, dan otomotif. Selain itu, ada juga booth pengecekan kesehatan secara gratis dan pelayanan penukaran uang baru.
Di kesempatan yang sama, Ketua DWP Disperindag Jatim, Ratna Sunarti Iwan menyampaikan terima kasih kepada BUMD produsen bahan kebutuhan pokok, UMKM, dan distributor yang telah berpartisipasi dalam Pasar Murah ini.
“Terima kasih, kita semua berpartisipasi bersama Disperindag Jatim untuk menjaga keterjangkauan harga dan mendukung kelancaran distribusi bahan pokok di masyarakat,” katanya. (red/kjt)