Kediri (Jatimsmart.id) – Kisah menarik tentang Jenderal TNI (Purn) Moeldoko diungkapkan, Munawiyati (67) tetangganya di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.
Moeldoko kecil saat itu pernah menangkap seseorang yang dicurigai maling. Pria mencurigakan itu ditangkap Moeldoko kecil saat berada di areal persawahan.
Saat itu, Moeldoko diingatnya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Sementara pria yang diduga maling itu telah berusia dewasa.
“Dipiting gitu kepalanya sama pak Moel (Moeldoko). Orangnya udah gede, Moeldokonya masih kelas 4 SD kalau tidak salah,” kisah Munawiyati.
Munawiyati terakhir bertemu Moeldoko sekitar 4 tahun lalu, saat mantan Panglima TNI itu pulang ke rumahnya. Dia mengaku Moeldoko tak lupa dengannya. Bahkan Moeldoko juga memberinya uang.
Moeldoko lahir dan besar di kampung ini pada 8 Juli 1957. Dia bungsu dari 12 bersaudara, dari pasangan Moestaman dan Masfuah.
Sejak remaja, Moeldoko sudah terlihat sebagai pekerja keras. Dia membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai kuli batu di sungai setempat.
Kegigihan Moeldoko juga terlihat di dunia pendidikan. Saat di duduk bangku SMP, ia harus berjalan kaki menuju sekolah yang berjarak sekitar 6 Km.
Kegigihan yang tertanam sejak kecil itu juga membawanya menjadi lulusan terbaik AKABRI Magelang 1981.
Saat ini dukungan terhadap Jenderal TNI (Purn) Moeldoko untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus mengalir.
Setelah masyarakat di kampung halamannya, kini dukungan datang dari para petani di berbagai daerah di Jawa Timur.
Ratusan petani dan peternak pada Senin (15/8/2022) siang menggeruduk rumah masa kecil Moeldoko di Desa Pesing.
Mereka menggelar deklarasi dukungan terhadap Kepala Staf Kepresidenan itu. Menurut keyakinan mereka, apabila Moeldoko terpilih menjadi Presiden masyarakat Indonesia terutama petani bakal sejahtera.
“Pak Moeldoko pantas menjadi presiden. Pengalamannya luar biasa, terutama para petani. Kita semua tahu masyarakat Indonesia mayoritas petani,” seru Kasriadi, koordinator Kelompok Petani Jawa Timur.
Para petani yang datang ke rumah masa kecil Moeldoko tergabung dalam 28 kelompok tani. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Tulungagung, Blitar, Kediri dan daerah lainnya.
Mereka rela jauh-jauh datang ke rumah masa kecil Moeldoko karena sangat menginginkan mantan Moeldoko maju dalam Pilpres 2024.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, imbuh Kasriadi, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan gapoktan dan kelompok tani lain. Sehingga, dukungan terhadap Moeldoko semakin gencar.