Kediri (Jatimsmart.id) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman membekali mahasiswa Universitas Kadiri dengan wawasan kebangsaan. Ini untuk mencegah masuknya paham radikal ke kampus. Seperti yang terjadi belum lama ini, dimana Densus 88 mengamankan mahasiswa Universitas Brawijaya di Malang, yang diduga sebagai simpatisan ISIS.
Materi soal penguatan pertahanan negara, serta wawasan kebangsaan untuk menangkal paham-paham radikalisme dan terorisme itu disampaikan secara gamblang oleh Jenderal TNI Dudung dalam Kuliah Umum di Universitas Kadiri melalui daring, Selasa 31 Mei 2022. Ratusan mahasiswa dari berbagai program pendidikan mengikuti kegiatan ini secara offline dan online.
Menurut Jenderal TNI Dudung, wawasan kebangsaan ini penting untuk ditekankan pada generasi saat ini agar paham radikal tidak sampai masuk ke kampus. Mengingat paham-paham tersebut terus merongrong NKRI dari berbagai lini.
Terbukti, baru-baru ini Tim Densus 88 mengamankan seorang mahasiswa dari Malang yang diduga menjadi simpatisan ISIS. Pelaku IA, mahasiswa semester 6 jurusan Hubungan Internasional itu diketahui masih berusia 22 tahun.
Bahkan saat ini menurut Jenderal TNI Dudung ada sekitar 500 Foreign Terorist Fighter yang telah kembali ke Indonesia dari Suriah. Eks ISIS itu bahkan melakukan perekrutan terhadap anak-anak.
“Ancaman internal sudah jelas-jelas ada di pelupuk mata kita sendiri, mereka jelas-jelas menyatakan paling benar sendiri, paling sempurna sendiri, mereka menyalahkan orang lain daln lain sebagainya. Padahal nilai-nilai bangsa Indonesia yang tergali, yang tercantum dalam pancasila adalah menghormati perbedaan, diantaranya juga gotong royong optimisme, dan nasionalisme,” terang Jenderal TNI Dudung.
Untuk itu Jenderal TNI Dudung berharap mahasiswa benar-benar memahami nilai-nilai Pancasila untuk menangkal paham-paham tersebut.
Sementara itu Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan Jenderal TNI Dudung dalam Kuliah Umum ini sebagai upaya menekankan karakter kebangsaan kepada mahasiswa mereka. Selama ini mereka juga telah menerapkan pendidikan itu dalam mata kuliah di kampus.
Sepakat dengan Jenderal TNI Dudung, ini penting untuk membentengi mahasiswa dari paham-paham radikal tersebut.
“Di dalam diri mahasiswa harus tertanam rasa membela negara ini, baik itu NKRInya Pancasilanya, maupun Undang-undang 1945nya. Agar menjadi benteng yang tangguh untuk menghalau atau mengusir faham yang merongrong NKRI. Kampus ini harus terbebas dari itu,” tegas Rektor Univeritas Kadiri. (Ydk/jek)