Gresik (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melakukan kunjungan ke pabrik produsen oksigen. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan stok oksigen likuid maupun cair di Jatim mencukupi. Namun, dikarenakan lonjakan pemenuhan kebutuhan di rumah sakit (RS) tinggi, maka Khofifah meminta seluruh rumah sakit yang ada di Jatim proaktif melakukan pengisian tabung oksigen ke pabrik atau distributor.
BACA JUGA:
- Percepat Pelayanan, RSUD dr. Soetomo Sulap Kontainer Menjadi Triage Pasien Covid-19
- Tetap Bisa Mabar, Wali Kota Kediri Sediakan Wi-Fi di Ruang Isolasi Terpusat
- Meningkatnya Pasien Covid-19 di Rumah Sakit, PLN Jamin Pasokan Listrik
Menurut Khofifah, metode jemput bola atau proaktif harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan oksigen. Sebab, kondisi saat ini dengan dulu sangatlah berbeda. “Kalau dulu mungkin mereka menunggu proses kapan tabung oksigen atau silindernya diambil kemudian diisi. Sekarang harus sama-sama proaktif mengingat kebutuhan di rumah sakit meningkat tajam,” tegas Khofifah.
Agar metode pro aktif bisa terlaksana dengan baik, Gubernur Khofifah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk mengkoordinasikan kepada seluruh rumah sakit agar sama-sama proaktif.
Lebih lanjut Khofifah menerangkan, dukungan dari Pabrik Oksigen melalui PT. Air Product Indonesia, semakin mempercepat kebutuhan oksigen bagi RS maupun pasien akibat pandemi Covid-19.
“Kita ingin memastikan bahwa di titik-titik mana sebenarnya produksi oksigen bisa dimaksimalkan dan kita melihat bahwa PT. Air Product akan membagi produksinya melalui distributor-distributor. Kita juga menyampaikan terimakasih produk oksigen disini seratus persen saat ini untuk layanan medis,” jelas Gubernur Khofifah.
BACA JUGA:
- RSUD Gambiran Alihfungsikan Kantin untuk Antisipasi Kenaikan Kasus COVID-19
- Covid-19 Melonjak, Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Rujukan Mulai Kelelahan
- Dukung Operasional Kereta Medis Darurat, Pemkot Madiun Siapkan Tenaga Kesehatan
Kemudian, salah satu proses pengisian yang berada di belakang pabrik, pada dasarnya masih bisa dimaksimalkan. Tim yang ada saat ini, siap untuk menambah shift. Satu kali shift bisa mencapai 300 tabung maupun silinder. 1 kali pengisian 30 menit untuk 20 tabung atau 20 silinder berkapasitas 6 M3 dan itu bisa ditingkatkan dua kali lipat.
Mantan Menteri Sosial RI itu kembali menjelaskan, masing-masing RS harus bisa mengkomunikasikan dengan tim yang bisa memastikan bahwa silinder yang ada di masing-masing RS kapan kosong bisa langsung segera dikirim untuk diisi. (*)