Surabaya (Jatimsmart.id) – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menegaskan jika adanya vaksinasi tak menjamin masyarakat bisa terbebas dari gelombang serangan pandemi Covid-19. Ia menyebut, saat ini mulai timbul berbagai klaster baru yang diakibatkan adanya kerumunan.
BACA JUGA:
- Cegah Mutasi Covid-19 Varian Baru, Pemprov Jatim Karantina 3636 Pekerja Migran
- Antisipasi Peningkatan Kasus Aktif Covid-19, Wali Kota Kediri Ikuti Arahan Presiden
- Dukung Warga yang Isolasi Mandiri Covid-19, Pemkot Kediri Salurkan Bantuan Paket Sembako
“Seperti halnya yang terjadi di India yang saat ini diterjang tsunami Covid-19 varian baru. Jadi vaksin itu bukan segalanya. Di India, vaksinasinya lebih baik. Ternyata sekarang tsunami Covid. Kita Indonesia, tidak mau seperti itu,” kata Pangdam.
Beberapa penekanan pun ditegaskannya termasuk adanya sinergitas dan sikap tegas dari semua pihak yang berkaitan dengan adanya pencegahan timbulnya klaster baru pandemi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
“Para Dandim khususnya bisa bertindak tegas, humanis dan tidak ragu-ragu membatasi, bahkan membubarkan kerumunan masyarakat. Karena ini menyangkut keselamatan rakyat,” imbuh Suharyanto.
Ia mengungkapkan jika saat ini mulai timbul beberapa klaster baru, termasuk salah satunya klaster shalat tarawih. “Klaster shalat tarawih sudah ada. Kalau mau shalat bersama-sama, ya harus berpedoman pada protokol kesehatan,” bebernya.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Berbagi Strategi Percepat Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19
- Wisata Gunung Kelud Akan Segera Dibuka Dengan Protokol Covid-19
- Bangkit dari Covid-19, Kadis Kominfo Jatim : Organisasi Masyarakat Berperan Penting
Ia pun mengimbau pada masyarakat di Jawa Timur agar tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. “Kedisiplinan masyarakat mengenakan masker, rajin cucui tangan pakai sabun, jaga jarak, hindari kerumunan dan membatasi mobilisasi menjadi kunci utama mengatasi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (*)