Kediri – Kementerian Perindustrian memberikan pelatihan serta bantuan alat untuk para santri di pondok pesantren sebagai bekal mereka untuk terus belajar. Pihaknya ingin mendorong para santri agar mampu menjadi wirausaha. Dalam program tersebut ditargetkan terdapat 20 ribu santri menjadi wirausaha baru hingga akhir 2020 nanti.
“Selain beribadah, supaya setelah lulus juga mempunyai bekal untuk bergabung di masyarakat dengan melakukan kegiatan ekonomi dan ini penting dalam kehidupan sehari-hari,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat menghadiri acara program penumbuhan wirausaha baru di lingkungan Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Senin (17/12/2018)
Lebih lanjut, Program ini diharapkan bisa menjadi upaya agar masyarakat semakin berdaya dan siap menghadapi berbagai kemajuan zaman. Terlebih memasuki era revolusi industri 4.0, sehingga setiap orang termasuk para santri harus mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka ke arah digital
Sementara Pondok pesantren Lirboyo sendiri adalah 1 dari 13 pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mendapatkan program dan fasilitas dari Kementerian Perindustrian.
Disana alat yang diberikan misalnya berupa mesin daur ulang sampah, mesin untuk membuat air minum kemasan hingga untuk membuat roti. Selain secara langsung, para santri juga diharapkan bisa memasarkan produk melalui jaringan untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Senada dengan upaya pemerintah, saat ini menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Machrussyiyah Lirboyo Kediri KH Reza Ahmad Zahid pihaknya memang berupaya untuk memberdayakan ekonomi pesantren dengan berbagai macam keterampilan. Dan dukungan ini dirasa Pondok sangat membantu.
“Kami sadar pondok adalah salah satu dari lembaga pendidikan yang sangat berpotensi untuk menggerakkan roda pemberdayaan ekonomi di Indonesia. Komunitas santri ketika di pondok mereka mendapatkan ilmu mulai ilmu alat, nahwu, shorof, hingga meningkatkan keterampilan, belajar bisnis,” tandasnya
Dari data yang dilansir oleh forum ekonomi dunia, posisi Indonesia juga semakin menunjukkan kenaikan. Peningkatan dari semula 41 kini 36 ini juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat serta berbagai upaya pemerintah mendorong usahawan baru, salah satunya dari para santri. (ydk/sm)