Surabaya (Jatimsmart.id) – Tepat setaun pandemi Covid-19 di Indonesia, kini sebanyak 16 daerah di Jawa Timur telah masuk dalam kategori zona kuning atau berisiko rendah terhadap penularan kasus Covid-19. Sedangkan, 22 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye atau berisiko sedang.
BACA JUGA:
- Demi Berjalannya PPKM Mikro, Panglima TNI Instruksikan Tinjau Kampung Berstatus Zona Merah di Jatim
- Dikelilingi Zona Merah, Kota Kediri Tingkatkan Kewaspadaan
- Tiga Daerah di Jatim Masih Berstatus Zona Merah COVID-19
“Tepat setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, sesuai data Gugus Tugas Nasional per hari ini, di Jatim terdapat 16 daerah atau 42 persen zona kuning,” ujar anggota Satgas Kuratif Covid-19 Jatim dr. Makhyan Jibril.
Ke-16 daerah yang masuk dalam status zona kuning itu adalah Bangkalan, Sumenep, Kota Probolinggo, Malang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Tulungagung, Bojonegoro, Mojokerto, Sampang, Pamekasan, Lumajang dan Kabupaten Lamongan.
Sementara 22 daerah lainnya dengan kategori zona oranye adalah Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Tuban, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Blitar, Kota Madiun, Pacitan serta Kabupaten Jombang.
Menurut dr. Jibril, hasil tersebut menunjukkan adanya kerja sama yang efektif dari berbagai pihak dalam menangani dan mencegah penyebaran virus ganas ini. Tak itu saja, hasil dari program pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro juga disebutnya sangat membantu upaya penanggulangan Covid-19, seperti program beberapa pembatasan aktivitas serta kampung tangguh.
BACA JUGA:
- Akhir Tahun, 8 Kab/Kota di Jatim Masih Zona Merah COVID-19
- 4 Daerah Jadi Zona Merah Pasca Libur Panjang, Gubernur Khofifah Siapkan RS Darurat
- Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat di Kabupaten Kediri untuk Menuju Zona Hijau
Terhadap penyintas pasien Covid-19 di Jatim, tim gugus tugas juga mengucapkan apresiasinya karena se-Tanah Air menjadi yang paling banyak menyumbangkan donor plasma konvalesen atau sekitar 42 persen. (*)