Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap pertama yang diberlakukan di Jatim telah dimulai sejak tanggal 9 Februari dan akan berakhir pada 22 Februari 2021. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa intervensi PPKM Mikro sangat efektif untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
BACA JUGA:
- Pemkab Banyuwangi Menilai PPKM Mikro Efektif Turunkan Kasus Covid-19 di Wilayahnya
- Polres Situbondo Pantau PPKM Mikro di 9 Desa
- Terima 10 Ribu Alat Rapid Antigen, Khofifah Harap Dapat Jadi Pendukung PPKM Mikro
“Hari ini kita telah melakukan evaluasi dari PPKM baik itu PPKM tahap pertama maupun kedua maupun PPKM Mikro. Dari data yang ada kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis,” ungkap Gubernur Khofifah, saat berada di Grahadi.
Khofifah menjelaskan, selama pelaksanaan PPKM mikro, hasil signifikan tampak pada penurunan jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. Tak hanya itu, menurut data, zona merah di Jawa Timur juga mengalami penurunan yang signifikan, di awal tahun 2021, Jawa Timur masih memiliki 8 zona merah Covid-19. Per kemarin, Zona Merah di Jawa Timur hanya tinggal 1 Kabupaten saja yaitu Kab. Jombang.
BACA JUGA:
- PPKM Telah Berjalan, Wilayah Madiun Terpantau Alami Penurunan Kasus Covid
- PPKM Mikro Kota Kediri, Libatkan Karang Taruna untuk Pengawasan
- Tinjau PPKM Mikro di Gresik, Gubernur Khofifah Harapkan Efektifitas Penurunan Covid-19
Menurut Khofifah, PPKM jilid pertama, kedua dan PPKM Mikro memang sudah menunjukkan beberapa hasil yang signifikan, namun masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur melalui perpanjangan PPKM Mikro. (*)