Tulungagung (Jatimsmart.id) – Ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Tulungagung, mengalami kekeringan dalam musim kemarau tahun 2019 ini. Tak adanya air di irigasi maupun hujan membuat lahan tersebut untuk sementara waktu tidak dapat ditanami. Padahal, November ini mereka seharusnya mulai memasuki masa tanam.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu mengatakan, sesuai data terdapat 247 hektar lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Bandung, Besuki, Campurdarat, Pagerwojo dan Tulungagung.
“Daerah ini sudah langganan. Hanya saja tahun ini musim kemarau lebih panjang, padahal seharusnya bulan ini sudah masuk musim tanam,” katanya, Kamis (21/11).
Lebih lanjut, 20 hektar lahan pertanian diantaranya juga mengalami gagal panen atau puso. Bibit tanaman yang sudah ditanam oleh petani, tidak bisa tumbuh karena kekurangan air.
“Masalah lain, kalau ada air saat ini lebih baij digunakan untuk pemenuhan air bersih dibandingkan irigasi,” jelasnya.
Untuk menghindari kerugian lebih besar, Dinas Pertanian mengimbau kepada petani untuk tidak menanami lahan mereka terlebih dahulu. Berdasarkan perkiraan dari BMKG, hujan akan mulai turun pada bulan ini. Petani diminta untuk mempersiapkan kebutuhan menanam seperti bibit dan pupuk. (pam/ydk)