Ponorogo (Jatimsmart.id) – Ziarah makam menjadi awal prosesi tradisi bedhol dan kirab pusaka dalam gelaran Grebeg Suro 2023 dan Hari Jadi ke-527 Kabupaten Ponorogo. Makam Batoro Katong di Desa Setono Kecamatan Jenangan yang kali pertama diziarahi.
Jalannya ziarah semakin sakral karena Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita bersama jajaran Forkopimda Ponorogo memilih masuk dari gerbang makam paling selatan di Jalan Niken Gandini.
Rombongan harus berjalan kaki cukup jauh sebelum memasuki area makam pendiri Kabupaten Ponorogo sekaligus adipati pertama itu. Di gerbang terakhir, sudah berdiri berjajar pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Setono yang melantunkan Syubbanul Wathan karya KH Abdul Wahab Chasbullah, salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
‘’Kita ingin napak tilas perjuangan para pendahulu dan merasakan jalan kaki seperti para peziarah dari luar kota,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, melalui siaran pers Humas Pemkab Ponorogo, Senin (1/7/2023) sore.
Judha menjelaskan, ziarah ke makam Batoro Katong dilaksanakan setiap tahun dalam rangkaian kegiatan Grebeg Suro. Bupati dan jajarannya juga berziarah ke makam KRMA Mertonegoro di Desa Tajug Kecamatan Siman. Mertonegoro tercatat sebagai bupati Ponorogo ke-13 (setelah Batoro Katong) yang menggagas perpindahan pusat pemerintahan dari Kota Lama ke Kota Tengah. ‘’Dengan tujuan melestarikan tradisi dan budaya, kita sebagai penerus tidak boleh melupakan para pendahulu yang telah berjuang mendirikan dan membangun Ponorogo,’’ terangnya.
Ziarah berlanjut ke makam RMAA Tjokronegoro yang berlokasi di sebelah barat Masjid Agung Ponorogo. Setelah itu, rombongan menuju Astana Srandil di Desa Srandil Kecamatan Jambon, tempat RM Mertokusumo (patih Kabupaten Polorejo) dimakamkan. Paling akhir, Kang Bupati beserta rombongan berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Wira Patria Paranti. (red/kjt)