Blitar (Jatimsmart.id) – Hujan mulai turun dibeberapa daerah di Jawa Timur. Beragam penyakit rawan menjangkiti masyarakat, memasuki musim penghujan ini. Diantaranya Demam Berdarah Dengeu (DBD). Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar pun meminta masyarakat untuk mewaspadai menjangkitnya penyakit oleh gigitan Nyamuk Aides Aegypti tersebut.
Dinas Kesehatan meminta setiap rumah mengoptimalkan satu Jumantik atau Juru Pemantau Jentik seperti yang sudah diintruksikan Menteri Kesehatan. Petugas jemantik ini berasal dari anggota keluarga yang bertanggung jawab memeriksa jentik yang mungkin berkembang biak di kamar mandi ataupun genangan-genangan air.
“Jika dalam lingkup keluarga ada petugas Jemantik maka nyamuk (Aides Aegypti) tidak akan berkembang dan merajalela,” kata Kuspardani, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Mengingat bahayanya penyakit Demam Berdarah ini, warga diimbau benar-benar menerapkan sistem tersebut. Disamping menjaga kebersihan, serta melakukan gerakan 3M Plus. Yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas serta mengantisipasi gigitan nyamuk pembawa Demam Berdarah tersebut.
Sementara itu, selama kurun waktu Januari hingga Oktober 2019 di Kabupaten Blitar terdapat 600 lebih kasus Demam Berdarah dengan 8 penderitannya meninggal dunia. (yud/ydk)