Jember (Jatimsmart.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka kegiatan Jambore Batik ke-3 se Jawa Timur di Hotel Wisata Rembangan, Kabupaten Jember, Jumat (28/7/2023). Pada kesempatan itu, Wagub Emil mengajak para perajin batik agar tidak ragu dan optimis dalam menggenjot produksi dan kreasi batiknya untuk pertumbuhan ekonomi yang saat ini bangkit dari pandemi Covid.
Jambore batik yang diinisiasi oleh Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) ini akan berlangsung selama tiga hari, Jumat – Minggu (28-30/7/2023).
Dalam sambutannya, Wagub Emil mengatakan, batik sudah menjadi kebanggaan Indonesia. Hal tersebut karena UNESCO sudah menetapkan batik sebagai world heritage atau warisan dunia yang dimiliki Indonesia.
“Kain batik adalah kain kanvas putih yang bisa kita pakai untuk mencurahkan kreativitas kita. Ini adalah sebuah budaya ingkang adi luhur, yang merupakan warisan dari nenek moyang kita, sehingga menempatkan fashion Indonesia bisa memegang kelas dunia. Makanya kita harus bangga menjadi perajin batik,” tuturnya.
Lebih lanjut Emil menerangkan, batik saat ini memiliki beberapa ruang agar terus berpeluang dalam berkreasi, mulai dari sisi metode pewarnaan, teknik, maupun motif dan corak. Dari beberapa ruang kreasi tersebut, Emil mengajak para perajin batik, agar tidak ragu dan optimis dalam menggenjot produksi dan mengkreasikan batik.
“Oleh karena itu, ayo kita optimis karena perekonomian mulai tumbuh kembali bangkit dari pandemi selama dua tahun. Perajin batik jangan ragu-ragu untuk menggenjot produksi dan kreasinya. Kita meyakini ekonomi kreatif akan berkibar, tahun 2022 ekonomi kita tumbuh 5,36 persen. Artinya ekonomi kita akan terus pulih,” terangnya.
Mengingat kegiatan Jambore Batik ke-3 ini diadakan di Kabupaten Jember, Wagub Emil mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember karena acara dipersiapkan dengan baik. “Saya senang sekali, Pak Hendy (Bupati Jember) terima kasih. Saya mengapresiasi atas terselenggaranya acara di Jember ini, karena acara dilakukan persiapan dengan baik,” tutur Emil.
Kepada APBJ, Emil mengucapkan selamat atas terselenggaranya Jambore Batik ini, karena diketahui selama pandemi Covid para perajin batik absen tidak mengadakan kegiatan.
“Akhirnya sekarang semua perajin bisa kumpul dan bertemu, saling berkolaborasi dan berkompetisi. Kita akan mewujudkan batik sebagai warisan kebanggaan Indonesia juga menjadi ekonomi kreatif. Pemprov Jawa Timur dan Dekranasda Jawa Timur cinta dan siap mendukung seluruh perajin batik Jawa Timur. ” ucapnya.
Bupati Jember, Hendy Siswanto, menyampaikan, pihaknya sangat peduli dengan batik karena terkait dengan kearifan lokal. Menurutnya, batik adalah bagian rangkaian budaya dan sebagai kekuatan untuk diwariskan ke generasi penerus bangsa.
“Mari kita kawal budaya ini dengan benar-benar kaffah dan serius, agar kiranya batik bisa bertahan di Jember dan di Jawa Timur. Karena batik ini akan diteruskan ke anak cucu kita, di samping manfaatnya dalam segi ekonomi, kita juga mengenalkan budaya kepada generasi penerus untuk mempertahankan negara kita,” kata Hendy.
Sedangkan, Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur, Wirasno. mengungkapkan, Jambore Batik ini adalah kegiatan yang berisi sosialisasi tentang produk pendukung batik.
“Tiga hari kami akan menuntut ilmu di sini karena Jambore Batik itu adalah suatu kegiatan yang di dalamnya berisi tentang sosialisasi produk pendukung batik berunsur edukasi. Saat ini, yang kami angkat adalah pewarnaan remasol pada batik yang sempurna. Karena diketahui perajin batik Jawa Timur ada sebagian yang masih belum sempurna menggunakan remasol, maka kita sempurnakan,” ungkap Wirasno.
Pada kegiatan Jambore ini, Wirasno menjelaskan, ada lomba Sajadah Batik Tulis yang diadakan dalam rangkaian kegiatan. “Yang paling luar biasa pada event Jambore Batik ke-3 Jawa Timur ini adalah kami mengadakan Lomba Sajadah Batik Tulis yang kita bisa saksikan langsung di sini, ini semua adalah karya dari anggota-anggota kami yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam pembukaan kegiatan Jambore Batik ke-3 se-Jawa Timur ini juga diperagakan 10 motif kain batik, diantaranya, Pring Sewu, Bako Lanjaran, Bako Joglo, Kembang Bako, Kopi Hayat, Asmorodono, Regol, Bako Kencong, Suping, dan Akar Bahar. (red/kjt)