Kediri (Jatimsmart.id) – Berharap adanya peningkatan taraf ekonomi, khususnya usaha wiraswasta, puluhan warga Kelurahan Kaliombo, curhat ke anggota DPR RI Komisi VIII, Nurhadi, S.Pd. Mereka bertemu Nurhadi dalam reses di wilayah Dapil VI, Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Senin (23/12).
Sebelum sesi tanya jawab, Pakdhe Hadi sapaan akrab Politisi Partai Nasdem tersebut mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), khususnya diwilayah RW 01, agar bisa diajukan perbaikan dan tidak harus Berbasis Data Terpadu (BDT).
“Akan tetapi, harus wajib memenuhi syarat pokok, meliputi hak pemilikan tanah harus milik sendiri (bersertifikat) bukan kontrakan. Nanti, pengajuannya akan dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama tokoh masyarakat setempat” kata Anggota DPR RI Nurhadi.
Reses, bagi Nurhadi merupakan sarana silahturahmi untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dari sana, pihaknya akan mengetahui secara detail perihal keluhan dan masukkan dari masyarakat, guna dibahas di forum nantinya. Membidangi Kesehatan, Sosial dan Agama, Nurhadi juga menyelipkan pengobatan gratis bagi masyarakat setempat disetiap agenda resesnya.
Sementara itu, mengawali sesi diskusi, Nurhadi menyampaikan sejumlah program kerjanya dan mempersilahkan warga memberikan usulan.
Yeni (45) pemilik usaha laundry mengusulkan, adanya bantuan untuk mendukung pemberdayaan maupun pengembangan usahanya, hal serupa juga di tanyakan oleh Rahmawati pemilik usaha kuliner, keduanya kategori Usaha Kecil Menengah (UKM).
Menanggapi usulan itu, Nurhadi menjelaskan, bahwa permohonan bantuan bisa ditindak lanjuti bagi yang telah memiliki usaha sebelumnya. Namun, harus dalam bentuk kelompok.
“Harus beranggotakan 10 orang, tidak bisa perseorangan dan yang penting tidak boleh fiktif apalagi abal-abal.Nanti, dikoordinasikan sama Bapak RW setempat “ jawab Nurhadi.
Untuk diketahui, acara reses yang berlangsung di Kelurahan Kaliombo dihadiri sekitar 150 peserta. Mayoritas warga yang hadir sangat antusias, hingga ditutup sesi foto bersama sebelum acara usai. (ad)